Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Seorang Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Telah Jalani Operasi dan Masih Dirawat

Faisal Amir (21), mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia yang menjadi korban dalam kericuhan unjuk rasa menolak RKHUP dan UU KPK.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Kepala Rumah Sakit Pelni, Dr Dewi Fankhuningdyah saat memberikan penjelasan bersama Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Harahap. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Faisal Amir (21), mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia yang menjadi korban dalam kericuhan unjuk rasa menolak RKHUP dan UU KPK telah menjalani operasi di bagian kepala di Rumah Sakit Pelni.

Kepala Rumah Sakit Pelni, Dr Dewi Fankhuningdyah mengatakan, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan patah di bahu kanan.

"Sesuai hasil pemeriksaan, pasien dilakukan operasi karena ditemukan pendarahan di bagian kepala dan juga patah di bahu tangan," kata Dewi saat jumpa pers di RS Pelni, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

"Alhamdulilah operasi berjalan lancar dan pasien masih perawatan di RS Pelni," sambungnya.

Dian Sastrowardoyo Vs Menteri Yasonna Tentang RKUHP: Lebih Baik Kita Merasa Bodoh

Dewi menjelaskan, saat ini kondisi Faisal masih terus dipantau secara intensif oleh tim dokter.

"Kondisi terakhir pasien cukup baik, progresnya cukup memuaskan. Tapi dalam keaadaan tidak stabil sehingga masih butuh pengawasan di ICU," kata Dewi.

Dikatakannya, minimal Faisal akan terus dipantau intensif hingga dua hari ke depan sebelum ditentukan langkah selanjutnya.

"Masih dalam pengawasan di ICU. Kami akan lihat 1 sampai 2 x 24 jam. Sejauh ini untuk tindakan lain mungkin belum dibutuhkan. Karena pasien masih mengalami pengawasan intensif," ucapnya.

Dewi mengatakan, korban dilarikan ke RS Pelni pada Selasa (24/9/2019) kemarin sekira Pukul 19.00 WIB oleh beberapa rekannya dan pegawai proyek di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Namun, ia belum bisa memastikan penyebab lukanya korban lantaran saat tiba korban dalam keadaan tak sadarkan diri.

Sedangkan untuk pembiayaan, Dewi memastikan seluruhnya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Iya (ditanggung Pemprov DKI Jakarta) sampai pulih, itu sudah dijamin," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved