Pascapenutupan Pabrik Arang Cilincing, Puluhan Pekerja Enggan Ikut Pelatihan dari Pemerintah
"Kalo pelatihan kayaknya dia nggak tertarik, dia maunya tetap usaha arang yang kira-kira langsung menghasilkan," kata Alwi
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Para pekerja pabrik arang yang ditutup di Cilincing menolak tawaran pemerintah untuk ikut pelatihan keterampilan.
Camat Cilincing, Muhammad Alwi mengatakan puluhan pekerja ini tidak begitu tertarik dengan pelatihan.
Mereka lebih memilih pekerjaan yang jelas dan bisa mendapatkan penghasilan langsung.
"Kalo pelatihan kayaknya dia nggak tertarik, dia maunya tetap usaha arang yang kira-kira langsung menghasilkan," kata Alwi, Kamis (26/9/2019).
Berdasarkan rapat koordinasi dengan unsur terkait, lanjut Alwi, sebenarnya ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersedia memberikan pelatihan kepada puluhan pekerja itu.
Hal itu menyusul adanya pertimbangan bahwa puluhan pekerja ini akan memiliki keahlian lain supaya bisa menjadi pengusaha baru.
"Pertimbangan kita kan kalo pelatihan itu ikut dulu berapa hari, keahliannya apa, dengan adanya keahlian itu kan bisa buka usaha. Tapi mereka nggak ada kepikiran ke sana. Maunya pokoknya kepikiran ke arang, kan serba salah kitanya juga," kata Alwi.
• Diejek Begini Saat Pesan Makanan, Vanessa Angel Ketawa Labrak Driver Ojol: Siapa yang Ngatain Aku
• Kapolsek Ciputat Beri Pembinaan Kepada 30 Pelajar Agar Tak Mudah Terprovokasi
• Aksi Massa di Mabes Hankam, Mie Ayam Milik Sisri Ludes
Sebelumnya, belasan lapak pembakaran arang di Jalan Cakung Drain, RW 09 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara diberhentikan operasionalnya sejak dua pekan lalu.
Lapak-lapak arang tersebut juga akhirnya ditertibkan secara mandiri oleh para pengusahanya dengan dibantu aparat Pemkot Jakarta Utara, Kamis (19/9/2019) lalu.
Adapun sebagian pekerja arang sudah meninggalkan pabrik tempat mereka bekerja.