Artis Lokal Ini Tertawa Peragakan Membunuh Waria Pengusaha Salon, Ini Jejak Kejahatannya

Siska Sarangheo, waria ngetop yang juga artis lokal ini bisa tertawa saat memperagakan caranya menghabisi Ipung, waria pengusaha salon Lubuklinggau.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Kolase Sriwijaya Post
Siska Sarangheo, waria pembunuh Ipung Salon di Lubuklinggau. 

"Aku tak bisa tidur, masih teringat terus dengan dia (Ipung Salon, red)," kata Siska selesai rekonstruksi.

Siska Sarangheo memperagakan 17 adengan dan semuanya sesuai dengan pengakuannya.

KBO Reskrim Polres Lubuklinggau, Iptu Sudarno, penyidik menggelar rekonstruksi untuk mengetahui kejadian sebenarnya sekaligus untuk melengkapi berkas perkara Siska Sarangheo.

"Hasil rekonstruksi semua adengan tidak ada yang dibantah oleh Siska, semuanya diakuinya," ungkap Sudarno.

Diketahui, jenazah Ipung Salon ditemukan oleh empat orang, di antaranya karyawan, tetangga dan tukang tambal ban pada Jumat pagi.

Nama Ipung Salon cukup dikenal oleh masyarakat Kota Lubuklinggau, karena memiliki usaha salon, rias pengantin dan pelaminan sejak masih bujang.

Setelah kabar kematiannya tersebar, banyak warga yang mengenal Ipung Salon datang ke Rumah Sakit dr Sobirin untuk melayat.

Keluarga memakamkan jenazah Ipung Salon di Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

Pada Senin (26/8/2019) malam, tim buser Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat menangkap Siska Sarangheo di Lubuktanjung.

Daftar Kejahatan Siska Sarangheo

Siska Sarangheo cukup terkenal di Kota Lubuklinggau karena kerap mengunggah video di akun YouTube Siska Linggau.

Sampai saat ini akun Youtube Siska Linggau memiliki 174 subscriber.

Tapi video Siska Sarangheo dapat ditemukan di banyak akun YouTube dan menyedot penonton sampai ribuan.

Belum lagi video-video Siska di instagram.

Siska Sarangheo bukan warga asli Lubuklinggau. Ia warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

Di Lubuklinggau, ia menumpang di depan wisma yang dihuni oleh Mun dan suaminya di Jalan Garuda Hitam, RT 02, Pasar Pemiri, Lubuklinggau Barat II.

"Aslinya Empat Lawang. Di Linggau ini merantau dan tidak punya tempat tinggal," kata Ari, tukang ojek, kepada Tribunsumsel.com, Selasa (27/8/2019).

Warga setempat tidak mengetehui pekerjaan tetap Siska Sarangheo.

Selama ini ia selalu pulang pagi dan sore pergi lagi.

"Pukul 06.00 WIB datang langsung tidur sampai pukul 15.00 WIB, kalau pagar yang nunggu rumah belum buka, kadang numpang tidur di warung Wak Abeng depan pinggir jalan ini," ungkap Aris.

Di wisma itu Siska Sarangheo hanya menumpang tidur dan mandi, berhias dan berganti pakaian lalu pergi lagi.

"Dia tinggal di tempat ini sehabis keluar penjara, karena tidak punya tempat rumah tempat tinggal jadi ia bebas kemana saja," ujar Aris.

Siska Sarangheo dikenal baik oleh warga di lingkungan setempat. Mereka tak pernah curiga, Siska adalah pelaku pembunuhan.

"Selama ini orangnya baik, tidak pernah cerita-cerita kalau dia ada dendam dan mau membunuh," paparnya.

Bukan kali ini Siska Sarangheo menghabisi nyawa orang lain, karena korban sebelumnya adalah seorang pegawai negeri sipil.

Ia membunuh korbannya pada 2006 di Perumnas Tanjung Aman, Kecamatan Lubukinggau Barat I, Sumatera Selatan.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau memvonis Siska Sarangheo empat tahun pidana penjara.

Selama mendekam di Lapas Pakjo Palembang karena membunuh PNS, Siska Sarangheo kembali berulah dan pembebasannya tertunda.

Siska Sarangheo menusuk narapidana. Ia mendapat hukuman satu tahun penjara, padahal tinggal enam bulan lagi merasakan bebas.

Pada 2017 lalu Siska Sarangheo kembali ditangkap personel Satreskrim Polres Lubuklinggau karena mencoba membunuh anak di bawah umur.

Dalam kasus tersebut, Siska Sarangheo menjalani pidana satu tahun penjara di Lapas kelas II Lubuklinggau.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved