Belasan Pelajar Asal Salatiga Diciduk Polres Bekasi Kota, Ingin ke Gedung DPR dan Tuntut Hal Ini
Sebanyak 15 orang pelajar asal Salatiga dan Semarang, Jawa Tengah, turut diamankan Polres Metro Bekasi Kota.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Sebanyak 15 orang pelajar asal Salatiga dan Semarang, Jawa Tengah, turut diamankan Polres Metro Bekasi Kota ketika hendak bergerak menuju gedung DPR MPR RI Jakarta.
Dari belasan pelajar itu, terdapat pelajar wanita yang turut ikut aksi turun ke jalan, Senin (30/9/2019).
Pelajar wanita itu berinisial JS (18), ia mengaku berangkat dari Salatiga dengan menumpang truk secara estafet sejak Minggu (29/9/2019).
• Sempat Lempari Aparat, Massa Pengunjuk Rasa Akhirnya Nyanyi Bersama Anggota TNI-Polri
Setibanya di Mapolres Metro Bekasi Kota, pelajar ini nampak tenang, ia bahkan sempat menjawab pertanyaan petugas kepolisian yang mengamankannya.
"Naik truk, barengan anak semarang, tahu dari medsos (media sosial) kan mau unjuk rasa," kata JS.
Ketika ditanya soal aksi unjuk rasa yang ingin disuarakan, JS mengaku ingin menyampaikan aspirasi terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Masalah Karhutla secara tidak langsung telah berdampak pada dirinya. Terutama, karhiutla di Pekanbaru, Riau. Sebab, Di sana merupakan daerah asal orangtuanya.
"Orangtua saya jauh di Pekanbaru, saya tinggal di Jawa di asrama, itu hutan-hutan di Riau dibakar, orangtua tinggal ibu aja tinggal di sana (Pekanbaru)," jelas dia.
• Meski Dipukul Mundur Polisi, Massa Aksi Demo Masih Bertahan di Sekitar Semanggi
Pelajar asal Salatiga ini nampak vokal ketimbang pelajar lain.
Dia bahkan sempat diintrogasi dengan aparat kepolisian yang turut mengamankannya.
Dalam interogasinya, JS selalu menjawab pertanyaan petugas kepolisian secara lugas.
Bahkan ketika ditanya tujuan aksi unjuk rasa menuntut penolak rancangan undang-undang dia jawab dengan tegas.
"Ya itu tadi menolak RKUHP, terus menolak pimpinan KPK bermasalah, terus kebakaran hutan, demiliterisasi Papua," kata JS ketika ditanya soal tujuan unjuk rasa.