Hendak Berangkat Ibadah, Warga Pergoki Petani Cabuli 2 Bocah di Dalam Gubuk: Korban Dirayu Ini
Awalnya ia curiga, ketika melintasi sebuah gubuk di dalamnya seperti sedang ada aktivitas.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, LIMAU - Hendak berangkat salat Jumat, seorang warga bongkar perlakuan bejat petani berinisial SW ke 2 anak di bawah umur.
Awalnya ia curiga, ketika melintasi sebuah gubuk di dalamnya seperti sedang ada aktivitas.
Setelah dicek, ia melihat SW sedang mencabuli 2 bocah di bawah umur, D (10) dan Y (10).
Meski sudah kepergok, pria berusia 54 tahun itu tak langsung mengakui perbuatannya.
Namun warga tersebut melihat pakaian D dan Y berserakan dalam gubuk, kemudian pelaku mengakui perbuatannya.
SW, warga Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus itu langsung diamankan masyarakat dan dibawa ke Mapolsek Limau.
• Bakal Ada Demo di Sekitar DPR RI, Cek Pengalihan Rute Bus TransJakarta
Kapolsek Limau AKP Ichwan Hadi mengatakan, pelaku mengakui pencabulan itu sudah beberapa kali terjadi.
“Pencabulan itu sudah terjadi 5–6 kali,” kata Ichwan.
Ichwan mengatakan, SW dan dua bocah itu adalah tetangga di rumahnya.
• Lakukan Otopsi Jasad Koban G30S/PKI, Dokter Ungkap Tidak Ada Bekas Luka Penganiayaan
Mulanya SW mengaku hanya mencabuli Y, namun karena D pernah memergokinya akhirnya petani itu mencabuli mereka bersamaan.
Untuk melancarkan aksinya, SW membujuk korban dengan uang Rp 5 ribu.
Follow juga:
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 76 D jo Pasal 81 Ayat (1) dan (2) dan 76 E jo Pasal 82 Ayat (1) perubahan UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan hukuman 15 tahun penjara.
Peristiwa serupa pernah terjadi di Depok
Romli (58) sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit PPA Polresta Depok karena mencabuli AL (12) yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) di sebuah kebun kosong pada Sabtu (25/8/2018) sekira pukul 13.00 WIB.
Usep Syaifudin (51), warga setempat yang memergoki dan mengamankan Romli menuturkan pelaku memiliki akal bulus guna mendekati korbannya.
• Sejak Reformarsi Film G30S PKI Tak Lagi Wajib Disiarkan, Ternyata Begini Alasannya
Kepada AL dan sejumlah anak kecil, pria yang berprofesi sebagai tukang parkir di kawasan Jakarta Selatan ini kerap memberi uang.
"Dia sering ngasih uang ke AL sama anak kecil lainnya. Ngasih Rp 10 ribu untuk ngedeketin anak kecil. Pengakuannya begitu pas diamanin di rumah Ketua RT. Tapi saya enggak tahu apa AL mau dibawa ke kebun kosong karena dikasih uang," kata Usep di Pancoran Mas, Depok, Senin (27/8/2018).
Perihal kedekatan, Usep menyebut Romli dapat mengenal AL karena bocah yang tercatat sebagai murid kelas IV SD ini kerap bermain dekat empang tempat Romli biasa memancing.
• Pencak Silat Sumbang 8 Medali Emas, Indonesia Sementara Peroleh Total 22 Medali Emas
Hal ini Usep ketahui lantaran Romli selalu membeli umpan di toko alat pancing miliknya letaknya bersebelahan dengan kebun kosong tempat pelaku beraksi.
"AL itu satu RT sama saya, kalau Romli warga beda RW. Bisa kenal karena AL sering main dekat empang tempat Romli mancing. Pas di empang itu memang banyak anak kecil, nah dia sering ngasih uang Rp 10 ribu ke anak-anak yang main dekat empang," ujarnya.
Pernyataan Usep dibenarkan satu pengurus RT setempat, Deri (47) yang kerap mengurus empang pemancingan.
• Petani Bunuh Selingkuhan, Pelaku Akui Kesal Korban Ngomel Pelayanannya di Ranjang Tak Memuaskan
Menurutnya, tiga hari dalam satu pekan Romli rutin menghabiskan waktunya untuk memancing.
"Dia memang sering mancing, bisa tiga kali dalam satu minggu. Sekali mancing dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Pas mancing itu dia sering ngasih duit Rp 10 ribu ke anak-anak, termasuk AL. Maknanya anak-anak mau dekat sama dia," jelas Dery.
Follow juga:
Soal kondisi AL, Usep menjelaskan bocah malang itu telah menjalani visum guna kepentingan penyelidikan yang dilakukan polisi.
Namun ia tak mengetahui di Rumah Sakit mana dan bagaimana hasil visum yang akan menjadi barang bukti guna menghukum Romli.
"Saya enggak tahu bagaimana kondisi AL sekarang. Tapi hari ini dia sudah visum, malah harusnya sih pas hari minggu. Kalau Romli saya enggak tahu kondisinya. Tadi pas ditawarin polisi ketemu saya enggak mau soalnya," lanjut Usep.
(TribunJakarta.com/Kompas.com)