Melihat Jakarta Lewat Goresan Sketsa: Kardus dan Pecahan Genteng Jadi Kanvas Lukisan
Dalam melukis sketsa, goresan para seniman tertuang langsung dengan kenyataan yang ada di depannya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saya banyak ditanya-tanyai oleh security proyek. Harus ngurus perizinan dulu katanya. Curiganya berlebihan. Selama bertahun-tahun melukis, seringkali terganjal hal seperti itu," lanjutnya.
Selain melukis di proyek itu, Chedar turut merasakan pengalaman baru kala di lapangan.
Ia turut berinteraksi dengan objek yang ada di sekitarnya itu.

Misalnya, Chedar berbincang-bincang dengan seorang pengemudi alat berat.
"Itu menurut saya pengalaman yang menarik, dan itu perlu di share. Nah, yang disebut Urban Skets sebenarnya itu," tambahnya.
Sejak 2014 hingga 2019, Chedar telah menelurkan berbagai karya sketsa mengenai proyek pembangunan di Jakarta.
Karyanya itu dituangkan ke dalam bentuk buku maupun ke dalam pigura yang kini dipajang di dinding museum.
Sketsa di Pecahan Genteng

Sketsa yang tak kalah uniknya juga datang dari karya Annisa Fadillah berjudul Grogol!!!
Ia memajang pecahan genteng sebanyak lima buah genteng.
Ukuran kelima genteng itu pun beraneka ragam.
Dalam pembuatannya, Annisa menggunakan tinta cina.
Selain sketsa-sketsa yang berkenaan dengan kota Jakarta masa kini.
Ada juga sketsa mengenai objek lawas di sejumlah kota.

Di antaranya sketsa bangunan Belanda di Jalan Braga berjudul Kedai Kopi Ujung Jalan karya Arief Setiawan.