Joko Widodo Diamankan Aparat Kepolisian, Niat Berlibur di Monas Hingga Kekhawatiran Keluarga
Seorang yang diamankan diketahui bernama Joko Widodo (23), warga RT01/02, Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Suharno

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengamankan sejumlah orang saat ricuh unjuk rasa di Gedung DPR MPR Jakarta pada, Senin (30/9/2019).
Seorang yang diamankan diketahui bernama Joko Widodo (23), warga RT01/02, Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.
TribunJakarta.com mencoba menyambangi tempat tinggal Joko Widodo, menurut ketua RT setempat, benar warganya memang diamankan di Polda Metro Jaya saat aksi unjuk rasa pecah di Jakarta.
"Iya saya juga sudah dapat kabar, lalu tadi Binmaspol juga sudah hubungi saya buat mastiin itu warga saya, terus kata dia (Binmaspol) kalau benar yauda tunggu aja prosesnya," kata Suwardi (43) ketua RT setempat.
Joko Widodo diketahui berangkat ke Jakarta bersama seorang keponakannya bernama Muhammad Saefuddin (23).
Keduanya diamankan pihak kepolisian usai kericuhan terjadi di sejumlah titik di Jakarta.
"Informasinya mereka enggak pengen demo, maksud dia itu ke Jakarta cuma pengen main, enggak tahu ketangkapnya dimana belum dapat info juga," ungkap Suwardi.
Suwardi menegaskan, Joko Widodo sehari-hari beraktivitas kerja sebagai karyawan swasta, sementara keponakannya, Muhammad Saefuddin sehari-hari penganguran dan lebih sering beraktivitas di lingkungan kampung.
"Kalau menurut saya mereka berdua punya inisiatif demo, kayanya kecil si kemungkinan, pamannya kerja kalau yang ponakannya itu (Saefuddin) agak kurang ya mohon maaf, jadi enggak kerja," jelasnya.
Sampai saat ini, kedua warganya tersebut masih berada Polda Metro Jaya, orangtua Joko Widodo maupun Muhammad Saefuddin juga sudah berbincang dengan pengurus RT setempat.
"Tadi pagi saya yang kasi tahu, terus orangtuanya keluarga juga sudah ngomong sama saya, saya sudah Binmaspol saya ceritakan katanya suruh tunggu prosesnya," imbunya.
Sedang berlibur di Monas
Dua orang pemuda asal Kampung Sawah, RT01/02, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, bernama Joko Widodo (26) dan keponakannya, Muhammad Saefuddin (26) ikut diamankan petugas kepolisian ketika terjadi ricuh unjuk rasa di Jakarta, Senin (30/9/2019) kemarin.
TribunJakarta.com, mencoba menyambangi kediaman Joko Widodo di daerah Kampung Sawah, Kota Bekasi.
Di sana, terdapat kakak Joko Widodo bernama Adon (44). Dia menceritakan, adik serta keponakannya berangkat dari rumah meminta izin hendak main ke monas.
"Dari rumah bilang mau main jalan-jalan ke Monas, berdua naik Busway berangkatnya dari pagi jam 8 kalau enggak salah," kata Adon kepada TribunJakarta.com, Selasa (1/10/2019).
Adon tidak pernah menduga rencana berlibur itu bakal berujung penahanan oleh pihak kepolisian.
Keluarga tidak pernah terpikir aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta bakal berdampak hingga wisatawan yang sedang berlibur ke Monas.
"Enggak tahu, enggak kepikiran sampai kesana (ikut demo), orang namanya anak muda mau jalan-jalan ke Monas, mau foto-foto, kebetulan si Dodo (Joko Widodo) lagi libur, ajak ponakan main," ujarnya.
Hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, Joko Widodo sempat mengabarkan orang rumah. Dia mengaku tidak bisa pulang lantaran kesulitan bus akibat ricuh unjuk rasa yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta.
"Dari situ udah ditanya terus mau naik apa pulang, katanya masih nunggu bus, cuma sampai abis magrib dikabarin udah enggal aktif nomornya, udah hilang kabar pas pagi tadi dikasi tahu RT kalau Dodo (Joko Widodo) sama Udin (Muhammad Saefuddin) ditahan di Polda," jelas Adon.
Pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Saefuddin yang diketahui memiliki keterbatasan, sempat pulang ke rumah seorang diri.
Dia ketika itu belum dapat berbicara banyak hingga akhirnya enam orang petugas kepolisian menjemputnya lantaran diduga berusaha melarikan diri.
"Udah sempet pulang, tapi terus dijemput lagi sama polisi, dia katanya ketakutan pas diamankan jadi kabur," ujarnya.
Setelah itu, orangtua dan perwakilan keluarga langsung menuju Polda Metro Jaya guna mengurus Joko Widodo dan Muhammad Saefuddin.
Keduanya diyakini bukan bagian dari peserta unjuk rasa lantaran selama ini tidak pernah terdengar terlibat aktif menyuarakan aspirasi melalui demonstrasi.
Lari karena panik
Pemuda bernama Joko Widodo (26) dan keponakannya bernama Muhammad Saefuddin turut diamankan Polda Metro Jaya ketika aksi unjuk rasa berujung ricuh yang terjadi pada, Senin (30/9/2019) kemarin.
Pemuda asal Bekasi ini diduga panik dan berusaha kabur ketika situasi mulai memanas antara polisi dan pengunjuk rasa.
Padahal, Joko Widodo dan Muhammad Saefuddin berada di Jakarta untuk tujuan berlibur di kawasan Monas.
"Orang namanya panik gimana si, orang lagi mahasiswa lagi pada begitu rusuh ya, sama kita juga kadang suka panik kalau lagi ada tawuran, apa ngumpet, apa ngikut lari, jadi malah ikut diamanin, dikiranya mahasiswa," kata Adon kakak kandung Joko Widodo di Bekasi, Sealsa (1/10/2019).
Adon menjelaskan, adik dan keponakannya tidak pernah terlibat dalam aksi unjuk rasa, Joko Widodo sehari-hari bekerja sebagai penjaga toko mainan di salah satu pusat perbelanjaan.
Sedangkan Muhammad Saefuddin selama ini dikenal sebagai anak yang baik-baik saja dan memiliki keterbatasan sejak kecil.
"Cuma lulus SMP, abis itu kerja dia (Joko Widodo), kalau ponakan (Muhammad Saefuddin) dia mah kan rada kurang ya udah bawa dari kecil enggak bisa baca enggak bisa nulis, bukan ikut demo dia mah cuma jalan-jalan aja ke Monas," tegas dia.
Adapun keduanya berangkat ke Monas sejak, Senin pagi, kala itu Joko Widodo yang kebetulan mendapat jatah libur kerja ingin mengajak main keponakan.
Namun, ketika akan pulang, kedua pemuda ini tertahan akibat busway yang mereka gunakan menuju monas terganggu operasionalnya akibat ricuh.
"Jam 5 sore kasi kabar katanya enggak bisa pulang, enggak ada busway, abis itu sekitar abis magrib dikabarin lagi udah enggak bisa, paginya dapet kabar katanya udah ditangkep," paparnya.
Joko Widodo dan Muhammad Saefuddin tinggal di Kampung Sawah, RT01/02, Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Suwardi ketua RT setempat mengatakan, kecil kemungkinan warganya ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa di Jakarta yang terjadi dalam beberapa hari terkahir.
"Kalau menurut saya mereka berdua punya inisiatif demo kayanya kecil si ya kemungkinan, pamannya kerja kalau yang ponakannya itu (Saefuddin) agak kurang ya mohon maaf, jadi enggak kerja," kata Suwardi.
Keluarga khawatir
Pemuda asal Pondok Melati, Kota Bekasi bernama, Joko Widodo (26), turut diamankan Polda Metro Jaya bersama seorang keponakannya bernama Muhammad Saefuddin (26).
Keduanya diduga terjebak saat ricuh demo di Jakarta ketika tengah berlibur di Monas, Senin (30/9/2019) kemarin.
Adon (44), kakak kandung Joko Widodo mengatakan, keluarga sempat panik dan khawatir ketika tahu Joko Widodo dan Muhammad Saefuddin turut diamankan polisi.
Terlebih, saat kericuhan kemarin, banyak beredar video kekerasan yang beredar di media sosial.
"Takut lihat video ada orang dipukulin, kita ngeri kepikiran itu dia (Joko Widodo dan Muhammad Saefuddin)," kata Adon di Bekasi, Selasa (1/10/2019).
• Cara Mudah Pakai Produk Cushion Agar Wajahmu Tampak Lebih Glowing
• Usia 22 Tahun Lolos Jadi Anggota DPD RI, Ini Sosok Jialyka Maharani, Ayahnya Bukan Orang Sembarangan
• Puan Maharani Ketua DPR RI Periode 2019-2024, Berhasil Pecah Telor Hingga Rekam Jejak Menko Termuda
• Cara Mudah Hilangkan Kantung Mata dengan Tomat, Wajah Tetap Segar Meski Kurang Tidur !
• Marak Beredar Video Kekerasan Demo di Jakarta, Keluarga Khawatir Joko Widodo Jadi Sasaran
Muhammad Saefuddin kata Adon, sempat balik ke rumah, dia kabur ketika polisi menggiring mereka.
Kondisinya saat itu sudah pucat, pemuda berusia 26 tahun itu ketakukan dan terpaksa kabur melalui toilet Polda Metro Jaya.
"Saefuddin sempet pulang tadi pagi, dia sendiri doang, kalau diakan agak kurang ya bawaan dari kecil enggak bisa baca, enggak bisa nulis, pas di introgasi panik kali dia kabur sendiri," jelasnya.
Namun, polisi sebanyak enam orang kembali memjemput Saefuddin di kediamannya daerah Kampung Sawah, RT01/02, Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.
"Udah dibawa lagi, sekalian sama keluarga bapak saya sama abang saya (orangtua Saefuddin) udah ke sana (Polda) lagi ngurusin," imbuhnya.
Dia berharap kondisi adik serta keponakannya baik-baik saja, kejadian ini tentu sangat menunjang keluarga lantaran, sejak kemarin dua pemuda ini pamit untuk liburan ke Monas, bukan untuk ikut unjuk rasa.
"Saya kurang tahu kondisinya (Joko Widodo), namanya udah ketangkepkan udah beda, kalau si Saefuddin pas tadi sempet pulang ya begitu pucet mukanya ketakutan," jelas dia. (TribunJakarta.com)