Food Story

Kedai Jamu Bukti Mentjos di Salemba Ada Sejak 1950, Terus Bertahan dengan Racikan Turun Temurun

Bermula dari sebuah warung sederhana di era 1950, Kedai Bukti Mentjos terus bertahan hingga saat ini

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana kedai jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah pada Kamis (3/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Bermula dari sebuah warung sederhana di era 1950, Kedai Bukti Mentjos terus bertahan hingga saat ini.

Kedai Bukti Mentjos itu diwariskan secara turun temurun.

Generasi ketiga keluarga mendapatkan giliran untuk melanjutkan usaha ini.

Kedai itu pun disulap perlahan dari sebuah warung bambu ala kadarnya di zaman pasca-penjajahan hingga berubah menjadi sebuah bar bergaya kekinian.

Di siang yang menyengat, hilir-mudik pengunjung terlihat menempati deretan kursi dan meja kayu panjang yang dirancang bak sebuah bar.

Di atas meja panjang yang berbentuk huruf U itu, nampan-nampan kecil berwarna merah jambu muda diletakkan berjejer.

Jamu di kedai jamu Bukti Mentjos
Jamu di kedai jamu Bukti Mentjos (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Para pembeli yang baru datang langsung duduk di kursi dan memesan segelas jamu.

Pelayan kedai pun langsung bergegas membuatkan jamu di balik rak berisi toples-toples jamu di hadapan pembeli.

Jika tampilan di sebuah bar berisi aneka botol-botol alkohol bermerek kondang dengan harga melangit.

Di Kedai Bukti Mentjos, itu semua tergantikan oleh toples-toples berisi jamu tradisional dengan harga membumi.

Jual Aneka Jamu dari Jamu Kesuburan hingga Turun Berok

Menurut salah satu karyawan yang dituai di kedai itu, Ie Yun, aneka jamu tradisional sarat khasiat bisa dinikmati di sini.

Sebanyak 64 jamu tradisional tersedia di Kedai Bukti Mentjos.

Di antaranya jamu Seninjong, Jamu Klingsir, Jamu Selokarang dan lain-lain.

Untuk jamu Seninjong baik berkhasiat bagi wanita yang ingin memiliki anak, memperbaiki jalannya darah dan menghilangkan rasa gelisah.

Bagi pria, jamu Satria ditambah Ginseng berkhasiat untuk kesehatan dan vitalitas.

"Kalau Jamu Klingsir itu untuk mencegah atau meredakan rasa sakit jika turun berok," ujar Ie Yun kepada TribunJakarta.com pada Kamis (3/10/2019).

Di kedai jamu itu, bisa dibilang para pembeli lebih sering membeli jamu pegal linu lantaran manjur dalam meredakan rasa pegal-pegal.

Ie yun mengatakan rata-rata segelas jamu dihargai Rp 23 ribu ke atas.

Pasalnya, kualitas dari kandungan segelas jamu itu dikedepankan.

Suasana kedai jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah pada Kamis (3/10/2019).
Suasana kedai jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah pada Kamis (3/10/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Semua bahan-bahan dari jamu itu pun alami.

Jamu yang dijualnya itu sampai saat ini masih menjadi kepercayaan para pelanggan setianya yang sejak turun temurun membelinya.

Tak jarang, jamu yang ditenggak hingga tandas dapat segera meredakan penyakit yang diderita pelanggan.

Ie Yun mencontohkan, seorang pembeli telah dua bulan menderita batuk berdahak.

Setelah minum jamu Selokarang, penyakit yang dideritanya mereda.

"Semuanya alami, kalau misalnya jamu kita kualitasnya enggak bagus, enggak terbukti kan?" katanya.

Racikan Rahasia

Saat disinggung mengenai racikan, Ie Yun tak banyak bicara.

Ia mengaku tak tahu apa saja racikan yang digunakan dalam membuat jamu yang berkhasiat itu.

Ie Yun hanya mengatakan racikan itu berasal dari ramuan keluarga besar dari Horatius Romuli, generasi ketiga pemilik Kedai Bukti Mentjos itu.

"Rahasia, yang racik keluarga. Bahkan karyawannya enggak ada yang tahu," terangnya.

Meski menjual aneka minuman tradisional, pihak Kedai Bukti Mentjos memilih bersahabat dengan dunia digital yang ramah anak-anak muda.

Jamu-jamu itu pun bisa dibeli lewat ojek dalam jaringan (daring).

Suasana kedai jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah pada Kamis (3/10/2019).
Suasana kedai jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah pada Kamis (3/10/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Dalam sehari, sekira 10 sampai 15 pembeli via daring berdatangan.

Selain itu, bila ingin merasakan kedai Jamu Bukti Mentjos layaknya sebuah bar.

Datanglah di kala malam hari baru menyambut.

Sebab, lanjut Ie Yun, ramainya para pembeli datang saat jam pulang kantor.

"Pas malam yang datang ke kedai ini lebih ramai, karena mereka sambil menunggu ganjil genap juga," tandasnya.

Kedai ini terletak di Jalan Salemba Tengah no. 48, Senen, Jakarta Pusat.

Buka Senin sampai Sabtu, pukul 09.00 WIB sampai 21.30 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved