Wakil Bupati Ungkap Minat Literasi dan Mendongeng di Kabupaten Tangerang Rendah
Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli mengatakan zaman modernisasi ini melahirkan generasi dengan dunia gadget.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TIGARAKSA - Budaya mendongeng yang menjadi rujukan para orang tua zamah dahulu mulai memudar dan terkikis oleh zaman digitalisasi.
Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli mengatakan zaman modernisasi ini melahirkan generasi dengan dunia gadget yang menjadi keseharian anak-anak pada generasi Y, X dan Z.
"Saat ini anak-anak lebih giat dan rajin dengan gadgetnya masing-masing sehingga melahirkan generasi yang individual dan kurang ramah dalam lingkungan sosial," ujar Mad Romli saat membuka final lomba mendongeng di bioskop perpustakaan Kabupaten Tangerang, Selasa (8/10/2019).
Orang nomor dua di Kabupaten Tangerang ini mengatakan, mendongeng harus dikemas dalam sebuah karya yang lebih formal dan bisa dinikmati para generasi milenial.
Menurutnya, mendongeng tanpa dibarengi dengan literasi zaman kini melahirkan cerita yang kurang cocok.
Ia pun berharap dari diselenggarakannya lomba mendongeng tersebut dapat menumbuhkan budaya dongeng di Kabupaten Tangerang.
"Harapannya semangat dan upaya meningkatkan minat membaca bagi masyarakat dapat dirasakan secara nyata di lomba bercerita Rakyat Tangerang ini," harap Mad Romli.
Sebab, lanjutnya, zaman digitalisasi juga berdampak positif, belajar bukan hanya dari buku, tapi dari bentuk dan metoda yang lain dengan memanfaatkan gadget sebagai alat belajar.
Sehingga perkembangan siswa siswi atau generasi milenial ini mampu mengaktualisasikan diri dalam berdongeng tanpa kekurangan literasi.
"Ketika tehnologi digital bisa dimaksimalkan keberadaannya, maka yakinlah generasi milenial kita juga mampu dan bisa menjadi pendongeng yang handal karena memiliki literasi yang kuat dengan tingginya budaya baca melalui pemanfaatan tehnologi ini," terang pria asli Balaraja itu.
Sementara itu, Hadisa Masyur Kepala selaku Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang menambahkan, Final Lomba bercerita rakyat Tangerang selain menambah pengalaman siswa siswi SD, MI, SMP dan MTs kegiatan lomba ini dapat meningkatkan gemar membaca.
"Setelah lomba hasil lomba tingkat Kabupaten Tangerang ini, pemenang kita ikut sertakan lomba bercerita tingkat provinsi maupun nasional," jelas Hadisa.
Sebelumnya lomba tersebut ini sudah dilaksanakan di setiap zona wilayah, baik wilayah Utara di Kecamatan Mauk, wilayah Selatan di Kecamatan Pagedangan.
Lalu wilayah tengah di Kecamatan Curug dan wilayah Barat di Kecamatan Kresek.
"Hasil seleksi kemarin, kita final kan di Dinas Perputakaan dan mereka akan bertarung siapa saja yang terbaik menggali cerita-cerita lokal rakyat Tangerang," ujarnya.