MRT Jakarta Siapkan Strategi Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan
Strategi pertama, sambungnya, yakni memastikan sistem drainase beroperasi lancar.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - PT MRT Jakarta menyiapkan strategi guna mengantisipasi banjir pada seluruh stasiun MRT Jakarta.
"Khususnya terhadap struktur bawah tanahnya stasiun MRT Jakarta," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Strategi pertama, sambungnya, yakni memastikan sistem drainase beroperasi lancar.
"Yang kami lakukan adalah memastikan bahwa sistem drainase jangan ada yang tertutup di sepanjang jalur MRT," ucapnya.
Sebab, kata dia, jika sistem drainase tertutup akan mengakibatkan air hujan yang deras dapat memasuki area bagian bawah stasiun MRT.
Strategi kedua, lanjut dia, memastikan seluruh pagar besi yang berfungsi sebagai penahan air hujan beroperasi lancar.
"Kami akan punya proteksi, pagar besi ditutup sehingga air tidak akan masuk," katanya.
William pun menjamin sistem yang beroperasi di seluruh stasiun MRT Jakarta tak akan rusak kala musim hujan tiba.
"Katakanlah misalnya air masuk ke dalam stasiun, kami juga sudah punya mekanisme untuk memastikan bahwa air itu tidak merusak sistem," ujarnya.
"Kami juga punya mesin generator untuk memompa air keluar, jadi proteksinya banyak sekali," sambungnya.
Menurut William, seluruh sistem MRT Jakarta akan berhenti beroperasi jika terjadi korsleting listrik.
"Listrik mati, kereta tak bisa beroperasi. Tapi belajar dari pengalaman, listrik mati kemarin kan, memang kami sudah mempersiapkan genset tambahan," katanya.
Namun, PT MRT Jakarta telah belajar dari pengalaman sebelumnya.
Sehingga William Sabandar menjamin kejadian padam listrik tak akan terulang.
"Karena sekarang, MRT didukung tiga pembangkitnya PLN. Jadi yang kemarin mati, sekarang ada tiga pembangkit PLTD Senayan. Harusnya kondisi itu tidak terjadi lagi," ujarnya.