Romatisnya Kakek Nenek Penjual Bakso Keliling Solo, Parmin Kayuh Gerobak Ditemani Istri Tercinta

Kisah pasangan suami istri (Pasutri) penjual bakso kual keliling Solo menyentuh hati. Ini kisahnya.

Tangkapan layar IG @saiff_food
Slamet Parmin Hadiwiyono (78) sedang melihat gerobak dagangannya yang terparkir di halaman rumahnya, Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (13/10/2019). Parmin bersama istrinya berkeliling menjejakan dagangannya. 

"Kalaupun jualan, gak jauh-jauh jualannya," tutur Parmin.

Parmin mengungkapkan, daging yang mereka pakai untuk membuat bakso dibeli di Pasar Gemblegan, Kecamatan Serengan, Solo.

"Kalau tenaganya sehat habis subuhan bisa ambil gilingan, jadinya pukul 10.00 WIB sudah keluar jualan," ungkap Parmin.

Parmin dan Painem biasa menggunakan gilingan daging ayam dan sapi sebagai bahan baku pembuatan bakso mereka.

Mereka biasa membeli 3/4 kg daging sapi, 2 kg daging ayam, dan 4 kg tepung pati.

"Kalau dulu, banyak sampai 15 kg, waktu itu ikan (daging) kan murah, ayam dulu ndak ada Rp 15 ribu, sekarang Rp 20 ribu ini malah sampai Rp 40 ribu/kg, ikan sapi malah Rp 120 ribu/kg," tutur Parmin.

Parmin mengungkapkan, mereka harus menyiapkan kurang lebih Rp 550 ribu sebagai biaya membeli daging.

"Biasanya kami dapatnya Rp 700 ribu, ya kadang Rp 600 ribu itu pun kalau dagangannya habis," ungkap Parmin.

"Kalau dirata-rata setiap hari dapat laba bersih sekitar Rp 50 ribu," aku dia.

Parmin mengatakan, ia mematok harga Rp 1.000, per tiga bakso saat berjualan di pasar malam.

"Kalau di sekolah, Rp 1.000, bisa dapat empat bakso," ucap Parmin.

"Biasanya, kalau di sekolah itu pada beli Rp 2.000 hingga Rp 3.000 saja," tambahnya.

Olahan Sendiri

Parmin dan Painem di rumahnya di Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (13/10/2019).
Parmin dan Painem di rumahnya di Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (13/10/2019). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Parmin mengatakan, bakso yang dijual merupakan hasil olahannya sendiri.

"Kalau dulu itu, saya pernah sama orang lain, ikut tempatnya orang," kata Parmin.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved