Kualifikasi Piala Dunia 2022

Update Timnas Indonesia Usai Kalah 4 Kali Beruntun: Pemain Menangis, Manager Tidak Bisa Tidur

"Sekarang Simon McMenemy sudah menyerahkan nasibnya ke PSSI, dan sisa kontraknya juga harus dibicarakan," kata Sumardji.

Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemain timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum menghadapi timnas Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM- Perjuangan timnas Indonesia di babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 memang sangat memprihatinkan.

Dari empat pertandingan timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, tidak ada satu pun poin yang didapatkan oleh tim asuhan Simon McMenemy.

Timnas Indonesia menelan tiga kekalahan kandang dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Satu kekalahan lagi dirasakan saat pertandingan tandang melawan Uni Emirat Arab (UEA).

Dari empat laga itu, total 15 gol sudah bersarang di gawang timnas Indonesia.

Timnas Indonesia hanya mampu mencetak empat gol ke gawang lawan.

Manajer timnas Indonesia, Sumardji, mengatakan hasil negatif yang didapatkan skuatnya membuat para pemain kecewa.

Bahkan, dikatakan Sumardji, banyak pemain timnas Indonesia yang menangis hingga tak bisa membendung air matanya.

"Saya merasakan aura positif hanya sekali, sebelum melawan Malaysia, sisanya kurang baik," kata Sumardji kepada wartawan termasuk BolaSport.com.

Insiden Salah Dengar Nama Saat Pelantikan Presiden, Para Utusan Negara Sahabat Bikin Geli

"Para pemain sedih, menangis, kecewa, hingga tidak karu-karuan," ucap pria berpangkat AKBP Kepolisian Republik Indonesia itu.

Empat kekalahan beruntun timnas Indonesia membuat sang pelatih Simon McMenemy menyerahkan nasibnya ke PSSI.

Simon McMenemy pasrah bila harus didepak oleh federasi sepak bola Indonesia itu.

Pelatih asal Skotlandia itu bisa mendapatkan sisa gajinya dari durasi kontrak dua tahun yang disepakati dengan PSSI bila harus angkat kaki lebih cepat.

Kontrak Simon McMenemy sejatinya berakhir sampai Piala AFF 2020.

"Sekarang Simon McMenemy sudah menyerahkan nasibnya ke PSSI, dan sisa kontraknya juga harus dibicarakan," kata Sumardji.

Manajer curhat: tidka bisa tidur

Kekecewaan tak hanya dirasakan suporter Tanah Air atas gagalnya timnas Indonesia di babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, tetapi juga oleh Sumardji selaku manajer tim.

Manajer timnas Indonesia, Sumardji, prihatin melihat kondisi yang terjadi di skuat asuhan Simon McMenemy.

Sumardji mengatakan ia mendapatkan kepercayaan dari PSSI untuk menjadi manajer timnas Indonesia satu pekan sebelum pertandingan kontra Malaysia.

Siap tidak siap, Sumardji harus mengemban tugas tersebut, meskipun sebelumnya ia menjabat sebagai manajer timnas U-23 Indonesia.

Menjadi manajer timnas Indonesia tidak mudah bagi seorang Sumardji.

Terlebih saat ini kegagalan timnas Indonesia dalam empat pertandingan terakhir membuat dirinya pusing tujuh keliling.

Timnas Indonesia menunjukan permainan yang tidak memuaskan.

Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab (UEA), dan Vietnam, mampu mempermalukan tim Merah Putih dengan mudah.

"Jujur, membawa timnas Indonesia itu berat," kata Sumardji kepada wartawan termasuk BolaSport.com.

Usai Dilantik, Jokowi Sebut Akan Sederhanakan Eselon Jadi 2 dan Tebarkan Ancaman Pencopotan

"Saat publik mengelu-elukan bahwa timnas Indonesia bisa berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2022, tetapi nyatanya tidak. Empat kali bermain, tapi tidak ada satu poin didapatkan," ucap pria asal Madiun, Jawa Timur, tersebut.

Lebih lanjut Sumardji menambahkan, ada banyak faktor yang membuat penampilan timnas Indonesia tidak menunjukkan kualitasnya.

Menurutnya, lebih mudah untuk mengurus timnas U-23 Indonesia daripada senior.

"Mulai dari para pemainnya yang lebih mudah diajak koordinasi, begitu juga klub yang kami bisa tarik pemainnya, tidak seperti timnas senior," kata Sumardji.

Pria berpangkat AKBP Kepolisian Republik Indonesia itu juga mengaku tidak bisa tidur setelah kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia dan Thailand.

Asisten Head of Delegation Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2019, AKBP Sumardji di sela-sela penyambutan timnas U-22 Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (27/2/2019).MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Asisten Head of Delegation Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF 2019, AKBP Sumardji di sela-sela penyambutan timnas U-22 Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (27/2/2019).MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM ()

Saat melawan UEA, Sumardji memang sudah pasrah, namun ketika berjumpa Vietnam, hasilnya tidak sesuai target.

Jalan Terjal Praveen/Melati di Final Denmark Open 2019: Belum Pernah Menang Lawan Wang/Huang

Man United Vs Liverpool: The Reds Datang dengan Kekuatan Penuh, United Timpang, Live di TVRI

Xiaomi Black Shark 2 Pro: Ponsel Gaming Harga Rp 6 Juta, Dibekali Snapdragon 855 Plus

"Saya tidak bisa tidur selama dua hari setelah tim ini kalah dari Thailand. Lalu pas lawan Vietnam, saya hanya minta satu poin saja, tapi tidak juga didapatkan," ucap Sumardji.

Meskipun demikian, Sumardji tidak kapok menjadi manajer timnas Indonesia.

Menurutnya, ini sebuah tantangan baginya untuk bertugas sebaik mungkin.

"Ini suatu tantangan bagi saya. Awalnya saya ragu-ragu, tetapi dengan kondisi seperti ini, saya malah tertantang," ucap pria yang juga menjabat sebagai manajer Bhayangkara FC itu.

Berita ini telah tayang di Bolasport dengan judul: Suasana Ruang Ganti Timnas Indonesia, Banyak Pemain Menangis

dan

Curhat Manajer Timnas Indonesia, dari Tekanan Hingga Tidak Bisa Tidur

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved