Kabinet Jokowi Maruf

Jadi Menteri, Ini Profil Nadiem Makarim dari Karyawan hingga Pendiri Gojek Bernilai Triliunan

Profil Nadiem Makarim bos Gojek bakal ditunjuk sebagai menteri dan bakal mundur dari jabatannya sebagai CEO Gojek.

Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Nadiem Makarim mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid ll. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nadiem Makarim menjadi satu di antara beberapa orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019).

Hingga pukul 13.00 WIB sudah ada tujuh orang yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan, termasuk Nadiem Makarim.

Keenam orang ini rencananya bakal didaulat menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II atau di Kabinet Jokowi Jilid 2.

Selain Nadiem Makarim, ada juga Mahfud MD, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, Wishnutama, Erick Thohir, Airlangga Hartanto hingga Tito Karnavian.

Nadiem merupakan tokoh paling muda di antara enam orang yang telah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo.

Nadiem merupakan pendiri sekaligus CEO PT Karya Anak Bangsa atau Go-Jek.

Usai bertemu Jokowi, Nadiem mengatakan bersedia menerima tawaran Jokowi untuk menjadi mentri Kabinet Kerja Jilid II.

Nenek Paulina Terkejut 3 Orang Istana Kepresidenan Utusan Jokowi Datang: Kok Bisa Ke Sini

"Saya bersedia meneriwa (tawaran menteri dari Presiden Jokowi)," ujar Nadiem

"Ini merupakan kehormatan. Dari dahulu misi saya di Gojek menampilkan Indonesia pada panggung dunia. Ini adalah untuk negara untuk skala lebih besar," tutur Nadiem.

Meneriwa tawaran menjadi menteri membuat Nadiem harus fokus mengabdi kepada negara.

Hal tersebut membuatnya harus melepas jabatannya di Go-jek.

Menanggapi hal tersebut, Nadiem mengatakan memang sudah tidak lagi berada di Go-Jek.

"Sudah tidak lagi di Gojek. Sama sekali sudah tidak ada lagi posisi dan kewenangan di Gojek," ungkapnya.

Berikut Profil Nadiem Makarim

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Kapolri Tito Karnavian Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Pengamat: Bisa Jadi Mendagri Karena Ini

Dilansir dari wikipedia, Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura, 4 Juli 1984.

Ia adalah seorang pengusaha Indonesia.

Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.

Latar belakang

Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.

Foto Pernikahan Ahok dengan Puput Akhirnya Terungkap Setelah 9 Bulan: Simak Videonya

Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab.

Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.

Pendidikan

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.

Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Mahfud MD Diminta Presiden Jokowi Jadi Menteri: Saya Siap, Rabu Lusa Diperkenalkan dan Dapat SK

Karier dan Bisnis

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.

Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.

Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.

Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

McKinsey & Co (2006-2009)

Sekembalinya dari Harvard dengan gelar MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.

Zalora Indonesia (2011-2012)

Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011.

Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver.

Dia mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu.

Di Zalora, Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.

Kartuku (2013-2014)

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora.

Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.

Gojek (2010-sekarang)

KRONOLOGI Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek & Sebut Indonesia Negara Miskin, Nasibnya Kini, Cek Video1 (Tribunnews)
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar.

Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.

Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.

Penghargaan

Pada tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012.

Penghargaan Asian of the Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.

BEM SI Dikabarkan Akan Unjuk Rasa, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Beberapa penerima sebelumnya termasuk pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Myanmar Thein Sein.

Penghargaan tersebut datang karena perusahaan berfokus pada peningkatan kesejahteraan sektor informal.

Pada saat yang sama, ini dapat membantu menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar dan model bisnis tradisional.

Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018.

Bloomberg menilai tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan mendalam seperti Gojek.

Aplikasi Gojek diluncurkan pada 2015 dengan fokus pada pemesanan ojek, dan kemudian berkembang menjadi aplikasi untuk membayar tagihan, memesan makanan, hingga membersihkan rumah "The Bloomberg 50" berisi sosok-sosok ternama dalam bidang bisnis, hiburan, keuangan, politik, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sepak terjang Nadiem yang kini mengembangkan Gojek ke Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam membuat Bloomberg menyandingkan namanya dengan presiden Mexico Andres Manuel Lopez Obrador, pendiri Spotify Daniel Ek, pop star Taylor Swift dan grup idol Kpop BTS.

Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis.

Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia.

Nadiem menggandakan hadiah yang diterima menjadi Rp 860 juta untuk donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek.

Penghargaan ini berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya.

Gojek berkontribusi 55 Triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan penghasilan rata-rata mitra Go-Ride dan Go-Car naik 45% dan 42% setelah bergabung dengan Gojek, dan volume transaksi UMKM Kuliner naik 3.5 kali lipat semenjak menjadi mitra GoFood.

Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17.

Pada tahun 2019, Gojek kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.

Data Diri:

Jadi Menteri Jokowi? Ini Tentang CEO GoJek Nadiem Makarim, Penyumbang Rp 9,9 T untuk Ekonomi Negeri (itech.id)
Nama: Nadiem Anwar Makarim

Nama Lain: Nadiem Makarim

Instagram:

Lahir: 4 Juli 1984

Tempat Lahir: Singapura

Kebangsaan: Indonesia

Almamater: Harvard Business School, Amerika Serikat

Brown University, Amerika Serikat

Pekerjaan: Pengusaha

Dikenal atas: Pendiri Go-Jek

Orang tua: Nono Anwar Makarim (ayah) dan Atika Algadri (ibu)

Keluarga: Anwar Makarim dan Hamid Algadri (kakek)

Zacky Anwar Makarim (paman)

Pendidikan

SD, Jakarta

SMA, Singapura

S1, International Relations di Brown University, Amerika Serikat.

S2, Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar
MBA (Master Business Of Administration)

Karier

Karyawan, Management Consutant Mckinsey & Company, tiga tahun

Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia

Chief Innovation Officer Kartuku

CEO GO-JEK

Bus Sudiro Tungga Jaya Tersesat di Hutan Wonogiri, Benarkah Kejadian Mistis? Ini Faktanya

Go-Jek Umumkan CEO Baru

Gojek mengumumkan akan menunjuk pimpinan baru jika Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai menteri di era pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru. Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya,” ujar Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10/2019).

Nila menambahkan, perusahaannya akan merasa sangat bangga jika Nadiem benar-benar dipercaya untuk mengisi salah sayu slot menteri di pemerintahan.

“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dimana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa,” kata dia.

Mengenai pengunduran diri Nadiem dari Gojek, Nila memastikan tak akan mengganggu proses bisnis perusahaan decacorn tersebut.

“Kami telah memiliki rencana yang matang ke depan dan akan mengumumkan lebih jauh mengenai arti pengumuman ini bagi perusahaan dalam beberapa hari ke depan,” ucap dia.

Sebelumnya, Nadiem datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) siang, dengan mengenakan baju putih lengan panjang.

Kedatangannya ke Istana siang ini, bertepatan dengan rencana Jokowi mengumumkan kabinet, Rabu (23/10/2019).

Selama ini, nama Nadiem diprediksi akan mengisi keinginan Presiden Jokowi dalam mengembangkan sektor ekonomi berbasis digital.

Jokowi juga pernah mengungkapkan rencana menghadirkan Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif.

Gojek Indonesia sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan rintisan atau startup yang sukses. Bahkan, Gojek sudah berstatus perusahaan decacorn atau perusahaan yang memiliki valuasi atau bernilai lebih dari 10 miliar dollar AS. (TribunJakarta.Com/Tribunnews/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved