Kabinet Jokowi Maruf

Mahfud MD Datangi Istana Bakal Jadi Jaksa Agung? Ini Analisa Yunarto Wijaya

Yunarto Wijaya menuturkan, ada peran yang menarik dari Mahfud MD yang sempat menjadi tim sukses Prabowo - Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Suharno
Tribunnews.com
Mahfud MD tiba di Istana 

TRIBUNJAKARTA.COM - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menganalisa kemungkinan sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjadi menteri di Kabinet Jokowi.

Analisa tersebut diungkapkan Yunarto Wijaya saat mengetahui bahwa Mahfud MD telah tiba di Istana Negara pada Senin pagi (21/10/2019).

Sekitar pukul 09.30 WIB, Mahfud MD terlihat datang ke Istana Negara dengan menggunakan kemeja lengan panjang.

TONTON JUGA:

Lantas kehadiran Mahfud MD itu menuai sorotan.

Yunarto Wijaya menuturkan, nama Mahfud MD telah dikenal masyarakat luas.

Bahkan, dari era SBY sosoknya telah disebut-sebut menjadi calon menteri dan di era Jokowi sempat dikabarkan menjadi calon wakil presiden karena kepiawaiannya.

Link Live Streaming Pengumuman Menteri Kabinet Baru, Ini Bocoran Nama-nama yang Jadi Calon

Yunarto Wijaya menuturkan, ada peran yang menarik dari Mahfud MD yang sempat menjadi tim sukses Prabowo - Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu.

"Dia juga sudah mengerti dunia politik, tak cuma seorang akademis saja..sehingga ada keseimbangan antara integritas dan ilmunya," tutur Mahfud MD. 

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, saat setelah melayat BJ Habibie, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, saat setelah melayat BJ Habibie, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki Mahfud MD, lanjut Yunarto Wjiaya, kapasitasnya tak diragukan lagi.

"Tinggal pertanyaannya akan di bidang apa? Latar belakang dia juga dianggap bisa mewakili NU "secara kultural" dan lalu Gusdurian," tegas Yunarto Wijaya dilansir dari link live streaming Kompas Tv. 

Sisi Lain Maruf Amin: Punya 2 Jabatan Penting Sebelum Jadi Wapres & Keturunan Imam Masjidil Haram

Mahfud MD tiba di Istana
Mahfud MD tiba di Istana (YouTube/Kompas Tv)

Jika menjadi seorang menteri, Yunarto Wijaya menilai sosok Mahfud MD memiliki integritas yang tak diragukan.

Kendati demikian, Yunarto Wijaya menekankan bahwa sosok keras Mahfud MD belum tentu bisa diterima kelompok tertentu.

Yunarto Wijaya
Yunarto Wijaya (Tribunnews)

"Apakah akan ditetapkan sebagai representasi karena tokohnya atau fungsional? Kalau fungsional bisa saja beliau jadi Menkumham atau Jaksa Agung," ungkap Yunarto Wijaya.

Yunarto Wijaya berharap agar Mahfud MD di bidang hukum sesuai dengan latar belakangnya.

Jadi Nyonya Wakil Presiden, Terungkap Wury Estu Handayani Terpikat dengan Aneka Makanan Daerah Ini

Sebelumnya diketahui, Mahfud di era Presiden Jokowi-JK merupakan Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau disingkat BPIP.

 Muncul Nama-nama Baru Calon Menteri Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan susunan kabinet pemerintahan keduanya pada  Senin (21/10/2019) pagi.

"Saya akan kenalkan menteri, yang telah kita pilih. Pagi akan dikenalkan, setelah itu akan dilantik," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Jokowi mengatakan menyediakan sekitar 16 menteri yang berasal dari kalangan partai politik.

"Ya kurang lebih (menteri dari partai politik 16 orang). Saya belum ngitung. Kurang lebih," ucap Jokowi.

Jelang Pengumuman Kabinet, Mahfud MD Tiba di Istana Kepresidenan Kenakan Kemeja Putih Lengan Panjang

Namun Jokowi tidak memerinci pos kementerian mana yang bakal diisi kader partai politik.

Jokowi juga enggan menjawab apakah partai nonkoalisi juga mendapat jatah menteri di kabinetnya.

Siapa saja parpol yang berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin?

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, akan ada enam parpol mendapatkan kursi menteri di kabinet kerja II Jokowi-Maruf Amin.

Enam partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesai Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Gerindra.

"Formasi menteri dari Parpol, hingga diskusi antara parpol tadi pagi adalah, koalisi 5-3-3-3-1-1," sebut sumber Tribunnews.com dari partai NasDem, Minggu (20/10/2019).

Ia menyebut PDIP mendapat lima kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB memperoleh masing-masing 3 menteri.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra mendapat masing-masing satu kursi menteri.

"Itu formulasi yang terakhir, ndak tahu kalau berubah lagi," kata sumber ini.

Sumber lain Tribunnews.com di PDI Perjuangan juga mengatakan  formasi menteri yang berasal dari partai politik adalah 6-3-3-3-1.

Perinciannya, PDIP mendapat 6 kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB masing-masing mendapat 3 kursi menteri.

Sedangkan PPP mendapat 1 kursi.

"Namun dengan bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintah, kemungkinan formasi susunan kabinet akan berubah menjadi seperti itu, 5-3-3-1-1," ujarnya.

"Jadi jatahnya PDIP jadi berkurang dari 6 menjadi 5," jelasnya.

Ia menambahkan, formasi kabinet dari parpol masih memungkinkan berubah.

"Masih tarik-tarikan terus. Masih mungkin berubah sampai pengumumnan kabinet diberikan presiden," ucapnya.

Nama-nama calon menteri dari PDIP antara lain Yasonna Hamonangan Laoly, Tjahjo Kumolo, dan Pramono Anung.

Kemudian anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Juliari Peter Batubara, dan seorang lainnya yang belum disebut namanya.

Adapun calon menteri dari Nasdem adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Laiskodat akan menduduki Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mantan Gubernur Sulsel Yasin Limpo akan menduduki Menteri Pertanian,  dan Bupati Bojonegoro (Jawa Timur) dua periode (2008-2013 dan 2013-2018) Suyoto MSi.

Sama seperti Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun akan mendapat 3 kursi.

Kendati mendapat kursi hanya tiga, beberapa nama politisi PKB telah disodorkan kepada Presiden Jokowi untuk dipilih menjadi pembantunya. 

Nama-nama kader PKB tersebut adalah Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan petahana),  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (petahana) Eko Putro Sandjojo (Menteri, Daniel Johan (Wasekjen PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal (Ketua DPP PKB), Ida Fauziah (politisi PKB/mantan Cawagub Jateng), Wakil Sekretaris Dewan Majelis Syuro PKB Maman Imanulhaq, dan Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana.

Sama sepertu PKB, Golkar akan mendapat 3 kursi.  

Siapa saja mereka?

Ketua Umum Airlangga Hartarto, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita digadang-gadang akan kembali menjabat di kabinet kerja II. 

Satu kursi lain dikabarkan akan "diperebutkan" antara kader Golkar yang merupakan
Putra mantan presiden BJ Habibie, Ilham Habibie dan Zainudin Amali.

Sementara PPP akan memperoleh satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.

Siap saja mereka? Dikabarkan nama-nama  yang disodorkan Plt Ketua Umum PPP,  Suharso Manoarfa, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.

Terakhir Gerindra akan mendapat satu kursi menteri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, kursi Menteri Pertanian akan didapat Gerindra.

"Kursi Mentan, mungkin. Tapi NasDem juga incar kursi yang sama," ucap sumber Tribunnews.com.

Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo dikabarkan akan menjadi menteri di kabinet kerja II Jokowi-Maruf.

Untuk diketahui, pada kabinet kerja I, ada lima kader PDIP masuk Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Jokowi. Kelimanya adalah Seskab Pramono Anung, Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Untuk Golkar,  punya 3 jatah menteri dalam kabinet kerja I, yaitu Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan.

Empat kader PKB masuk kabinet Jokowi-JK pada periode 2014-2019 adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Dari NasDem, terdapat dua Menteri dan Jaksa Agung. Di awal, NasDem dapat tiga  menteri, yakni Ferry Mursyidan Baldan yang dicopot dari Menteri Agraria dan Tata Ruang digantikan Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat Kepala Bappenas. 

Kemudian ada juga nama Tedjo Edy Purdjiatno yang dicopot dari kursi  Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Namun masuk satu nama baru yakni Enggartiasto Lukita sebagai Menteri Perdagangan. 

Siti Nurbaya masih bertahan sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 

Posisi Jaksa Agung Muhammad Prasetyo juga masih belum tergantikan.

Di Kabinet Kerja I, PPP mendapat satu kursi menteri, yakni Menteri Agama yang dijabat Lukman Hakim Saifuddin.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved