Kabar Artis

Hotman Paris Soroti Tayangan Ramah Anak, Kak Seto Klaim Belum Puas Kinerja KPI: Ini Sebabnya

Pengacara Hotman Paris menyoroti kinerja KPI terkait tayangan yang ramah anak di televisi, Kak Seto mengaku belum puas pada kinerja KPI.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kolase TribunJakarta/Tangkapan Layar YouTube Hotman Paris Show
Hotman Paris dan Kak Seto Mulyadi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengacara Hotman Paris menyoroti kinerja KPI terkait tayangan yang ramah anak di televisi.

Belakangan ini sejumlah tayangan televisi banyak yang terkena teguran dari KPI.

Hotman Paris pun rupanya menyoroti hal tersebut.

Terlebih adanya sejumlah tayangan anak yang ternyata tidak ramah anak.

Pada sebuah kesempatan, Hotman Paris mengundang pihak KPI bersama Kak Seto untuk hadir di program acara Hotman Paris Show, (24/10/2019).

Melaney Ricardo Pertanyakan Tayangan Kartun Kena Sensor, Ketua KPI Pusat Tertawa Ungkap Faktanya

Menanggapi hal tersebut, Hotman Paris langsung menanyakan bagaimana kinerja KPI di mata Kak Seto, pemerhati anak.

"Kak Seto, sudah puas enggak atas kinerja KPI?" tanya Hotman Paris.

Ditanya begitu Kak Seto mengaku masih belum puas atas kinerja KPI saat ini.

"Ada puasnya ada yang belum puasnya," jawab Kak Seto.

Hotman Paris langsung menimpali dengan pertanyaan selanjutnya.

"Tidak puasnya dulu di mana?" tanya Hotman Paris Langsung.

Ditanya begitu, Kak Seto kemudian menjelaskan hal yang melatar belakangi rasa tidak puasnya terhadap kinerja KPI.

"Artinya gini. kmai kan selalu mencanangkan program Sasana, Saya Sahabat Anak," kata Kak Seto.

Kak Seto mengatakan, dalam program Sasana itu meciptakan semua ranah bisa menjadi sahabat yang ramah terhadap anak-anak.

Termasuk juga pada program televisi.

Mengenal Sosok Suami Angela Tanoesoedibjo yang Jarang Disorot, Jadi Direktur Beragam Perusahaan

"Tentu KPI perlu juga mengawal siaran-siaran yang dikonsumsi oleh anak-anak, agar betul-betul ramah anak," ujar Kak Seto.

Lalu Kak Seto mengungkapkan, ia pernah mendapat catatan dari Kementrian Kominfo soal persentase tayangan televisi di Indonesia.

Dalam catatan tersebut menjelaskan bahwa isi tayangan televisi di Indonesia didominasi oleh 40 % iklan.

Kemudian tayangan sinetron sebanyak 30 %, dan Berita 15 %.

Sementara itu tayangan untuk pendidikan anak berada di angka 0,07 %.

Mengetahui data tersebut, Kak Seto mengaku sedih sekaligus miris.

Jokowi Panggil 12 Orang dari Parpol dan Profesional Sebelum Umumkan Nama Calon Wakil Menteri

Di mana tayangan televisi yang sebetulnya sangat diminati oleh anak, efektif untuk mendidik anak, tapi angka persentasenya sangat rendah.

Menurut Kak Seto, pihak KPI sangat berperan penting untuk mengingatkan para kreator di setiap stasiun televisi, untuk membuat suatu program yang tidak hanya menghibur, dan tidak hanya berupa tontonan.

Tetapi juga bisa menjadi tuntunan yang bisa mendidik anak-anak Indonesia.

"Kekecewaan kami di situ," kata Kak Seto.

SIMAK VIDEONYA:

Hotman Paris Protes ke KPI

Pengacara ternama Hotman Paris soroti program tayangan Mata Najwa, yang menampilkan politisi yang dianggap sudah bersikap kelewatan.

Dalam program talkshow Mata Najwa yang tayang Rabu (9/10/2019) malam tersebut, menampilkan seorang politisi yang mengungkapkan kata-kata kasar.

Mengetahui hal itu, Hotman Paris lantas mengajukan protesnya kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Bentuk protesnya itu ia sampaikan melalui sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya, Jumat (11/10/2019).

"Halo sahabat saya di Komisi Penyiaran Indonesia," sapa Hotman Paris mengawali videonya.

Lalu Hotman Paris langsung menyinggung soal tayangan Mata Najwa yang tayang pada tanggal 9 Oktober 2019 lalu.
"Apakah bapak menonton Mata Najwa di Trans7 hari Rabu 9-10-2019?" kata Hotmna Paris.

Pengacara itu kemudian langsung menyoroti kata-kata yang terlontar dari salah seorang politisi, yang hadir di acara talkshow tersebut.

"Coba perhatikan kata-kata para politisi yang sangat kelewatan, di mana seorang politisi tua terpojok habis," ujar Hotma Paris.

Lantas ia mempertanyakan apakah sikap yang ditampilkan itu mendidik bagi masyarakat.

"Apakah itu mendidik untuk masyarakat?" ucap Hotman paris.

Hotman Paris menganggap kelakuan seorang politisi di tayangan tersebut sudah sanngat kelewatan.

Ia kemudian menyinggung soal sanksi kepada KPI.

"Tapi kenapa tidak ada sanksi?" kata Hotman Paris.

Hotman Paris kemudian membandingan, dengan programa acara talkshownya yang sempat ditergur oleh KPI.

"Sedangkan Hotman Paris Show, hanya kata-kata keras dari Nikita terhadap lawannya berdebat langsung kena dua kali sanki," beber Hotman Paris.

Hotman Paris berharap KPI melakukan perlakuan yang sama terhadap program tayangan Mata Najwa.

Sebab menurutnya, dalam tayangan itu jelas ada seseorang yang melontarkan kata-kata tidak pantas.

"Mohon diterapkan same treatment," kata Hotman Paris.

Ia menganggap sikap para politisi dalam acara diskusi itu sudah sangat kelewatan.

Menurut Hotman Paris sikap seorang politisi tersebut tidak mencerminkan sebagai wakit rakyat.

Mengenal Pesona Istri Menteri Kabinet Jokowi: Paras Anggun Hingga Sukses Berbisnis

"Perhatikan show Mata Najwa, yang kata-kata para politisi itu sudah sangat kelewatan," lanjut Hotman Paris dalam videonya.

"Sahabat saya semua KPI, ini hanya saran," tutupnya.

Acara yang dipandu Najwa Shihab itu pun menjadi perbincangan oleh warganet di media sosial.

Lantaran adanya sebuah segmen diskusi panas antara anggota DPR Arteria Dahlan dengan ekonom sekaligus dosen Universitas Indonesia, Emil Salim.

Dalam kesempatan diskusi itu, mereka tengah membahas soal Perppu UU KPK.

Ketika diskusi sedang berlangsung, saat itu Emil Salim tengah mengemukakan pendapatnya.

Pada saat yang sama, Arteria Dahlan semapt melontarkan argumennya dengan nada tinggi dan membentang Emil Salim hingga mendapat perhatian dari penonton dan warganet.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved