Disdik DKI Sebut Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 M Karena Salah Ketik, PSI Temukan Keganjilan: Sengaja?
Pantauan TribunJakarta.com akun Twitter PSI menyoroti keganjilan dari pernyataan Susi Nurhati terkait 'salah ketik'.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku akan mengecek ulang pengajuan anggaran dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati saat mengomentari temuan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mengenai anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
Susi Nurhati menduga ada kesalahan dalam pengetikan dokumen rancangan KUA-PPAS 2020.
TONTON JUGA
"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki," kata Susi Nurhati dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Rabu (30/10/2019).
Di media sosial Twitter, PSI lantas menanggapi pernyataan Susi Nurhati tersebut.
Diwartakan sebelumnya Susi Nurhati juga menyatakan dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat itu, item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja.
Ia menegaskan tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon.
"Itu ATK, tapi kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja," ujarnya.
• Ayu Ting Ting Bereaksi Ini Lihat Nikita Mirzani Dilamar Pacar Bulenya, Ivan Gunawan: Pengen Banget?
TONTON JUGA
Selanjutnya, Susi Nurhati mengatakan pihaknya akan menyelidiki siapa yang menginput pembelian lem sebesar Rp 82,8 miliar tersebut.
"Kami akan cek ke seluruh SDN di Jakarta Barat, kami revisi usulan anggaran itu terakhir Jumat (25/10) malam. Dan sekarang juga akan kami cek kembali keseluruhannya," katanya.
Pantauan TribunJakarta.com akun Twitter PSI menyoroti keganjilan dari pernyataan Susi Nurhati terkait 'salah ketik'.
Menurutnya apabila memang benar anggaran aibon sebesar puluhan miliar tersebut salah ketik, mengapa perhitungannya sesuai dengan hasil perkalian harga dan jumlah lem aibon tersebut.
• Mahfud MD Bahas Kafir & Sistem Khilafah, Fadli Zon Beri Sindiran: Menkopolhukam Rasa Menteri Agama
PSI mempertanyakaan adanya kesengajaan dalam pengajuan anggaran lem aibon itu.