Kali Gubuk Genteng di Cilincing Penuh Kotoran, Warga Cemas Kedatangan Banjir Tahunan

Kali Gubuk Genteng yang melintasi Kelurahan Sukapura dan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, tak mengalir lancar.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kali Gubuk Genteng yang melintas Kelurahan Sukapura dan Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kali Gubuk Genteng yang melintasi Kelurahan Sukapura dan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, tak mengalir lancar.

Hal itu lantaran kondisi kali yang menyempit dan kotor. Selain itu sebagian lebar kali juga termakan material tanah.

Dengan adanya kondisi kali yang tidak lancar, warga yang tinggal di pinggir kali mengaku cemas.

Kali Gubuk Genteng yang melintas Kelurahan Sukapura dan Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019).
Kali Gubuk Genteng yang melintas Kelurahan Sukapura dan Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kecemasan warga berkaitan dengan musim hujan yang akan segera tiba.

Yati Maryati (50), warga RW 05 Sukapura yang tinggal di pinggir kali, mengaku bahwa setiap musim hujan, permukiman di pinggir Kali Gubuk Genteng pasti kebanjiran.

Banjir bahkan sampai masuk ke rumah warga. Beberapa tahun belakangan, warga sudah meninggikan jalan sehingga banjir sudah tak masuk lagi ke rumah.

Namun, banjir masih menggenangi jalanan di depan rumah mereka.

"Dulu mah bisa sampai hampir sebetis. Di atas lutut lah. Akhirnya kan warga pada ninggiin (jalan). Palingan nanti banjir di jalanan depan rumah aja," katanya saat ditemui Kamis (31/10/2019).

Warga lainnya, Syafrudin (40) mengatakan, banjir bisa mencapai ketinggian satu meter akibat saluran kali Gubuk Genteng tak lancar akibat penyempitan.

Padahal, puluhan tahun lalu air pada kali tersebut mengalir deras. Selain itu, kata Syafrudin, kali juga masih selebar sekitar 8 meter.

Penyempitan kali, dianggap Syafrudin, terjadi karena warga membangun rumah di bantaran kali.

Hal itu mengalami pembiaran dari pemerintah hingga akhirnya kali berangsur-angsut menyempit hingga sekarang lebarnya hanya sekitar 2 meter.

"Karena ada pembiaran, jadi satu (bangunan) bertambah jadi banyak di situ," ucap Syafrudin.

Kali Gubuk Genteng di Cilincing Tak Mengalir Lancar Gegara Menyempit dan Penuh Kotoran

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved