Kontroversi Anggaran DKI Jakarta

William Aditya Sarana, Politisi Muda Kritisi Anggaran Fantastis di DKI, Punya Rekam Jejak Mentereng

Sosok politisi muda William Aditya Sarana mencuri perhatian publik karena aksinya mengungkap beberapa kejanggalan anggaran.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Kolase Tribunnews/Kompas
William Aditya Sarana 

Bahkan, Alumni UI itu sempat diganjar penghargaan Student Research Award Tanoto Foundation (2015) dan Finalist of National Constitutional Drafting Competition Padjajaran Law Fair (2016).

William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/psi' title='PSI'>PSI</a>

Sejak di bangku SMA, ia telah menggeluti dunia politik dengan menjadi anggota OSIS sebagai staf hubungan masyarakat.

Dengan berbagai rekam jejaknya tersebut, William Aditya Sarana rupanya kerap menjadi pembicara di berbagai acara, seperti International Symposium Human Rights for Youth pada 2016 lalu yang digelar Universitas Indonesia bersama organisasi Human Rights Resource Centre.

Joko Anwar Ajak Nobar Film Horor di Bioskop Atoom, Satpam Ungkap Pengalaman Mistisnya Ketemu Ini

Berikut profil lengkap William Aditya Sarana:

Nama: William Aditya Sarana
TTL: Jakarta, 2 Mei 1996 (22 Tahun)

Pendidikan
- SD Bina Kusuma (2002-2008)
- SMP Dian Harapan (2008-2011)
- SMA Dian Harapan (2011-2014)
- Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2014-2018)
- Clinical Legal Education, Universitas Malaya (2017)

Pengalaman
- Ketua Mahkamah Mahasiswa UI (2017-2018)
- Anggota Kongres UI (2017-2018)
- Sekretaris Bidang Penelitian LK2 FHUI
- Legal Intern Sekretariat Kabinet (2017)
- Legal Intern Mahkamah Konstitusi (2015)

Prestasi Akademik
- Juara 1 PKM-Penelitian FHUI (2016)
- Juara 3 Consdraft MPR RI (2017)
- Student Research Award Tanoto Foundation (2015)

Tak Gunakan Dana Besar saat Maju 

William berkomitmen bahwa Ia dan PSI akan jauh dari kata korupsi.

Dalam pandangannya, mayoritas wakil rakyat melakukan korupsi karena terlalu banyak menghamburkan uang saat kampanye.

"Sistem politik kita itu terlalu termal kampanye caleg itu bisa 10 milliar 12 milliar jor-joran, jadi enggak cukup dia kalau cuma gaji dan tunjangan. Harus cari masukkan lain," jelas William.

Dalang Pembunuhan Pakai Uang PNS Tewas Dicor untuk Karaoke & Sewa 2 Wanita, Ini Sederet Faktanya

Ia lalu membandingkan dengan dirinya saat kampanye yang hanya mengeluarkan uang kurang lebih Rp 500 juta.

Jika dihitung, William yakin modal tersebut sudah tertutupi ketika Ia mendapat gaji dan tunjangan sebagai anggota DPRD DKI.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved