Kudus Tinggal 10 Tahun Tanpa Listrik di Rumahnya, Ini Penjelasan Lurah Kalianyar Tambora
Ia mengatakan, beberapa waktu silam, warga sudah pernah membantu Kudus dengan memberikan aliran listrik ke rumahnya untuk lampu penerangan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
"Ya kalau kami dari pemerintah dari sisi kependudukannya kan hak-hak dasar dia dipenuhi, seperti bantuan kesehatan kita penuhi dari Kartu Jakarta Sehat ada, Kartu Indonesia Sehat ada," kata Daniel
Namun, untuk kehidupan sehari-hari termasuk sembako, Daniel menyebut pihaknya agak kesulitan untuk membantu lantaran perilaku Kudus sendiri yang dianggap cukup aneh.
"Kalau kami kasih bantuan sembako, yang ada dia jual lagi. Kami kasih uang nanti malah tidak dibelanjakan buat keperluan dia, jadi Pak Kudus ini memang agak unik," kata Daniel.
Diberitakan sebelumnya, Kudus yang tinggal di permukiman padat penduduk di Kalianyar, Tambora mengaku telah sekitar 10 tahun hidup tanpa adanya aliran listrik di rumahnya lantaran alasan ekonomi.
Tak berharap belas kasihan
Di tengah gemerlap cahaya Ibu Kota di malam hari, Kudus (55) harus hidup tanpa listrik sejak 10 tahun belakangan.
Kudus tercatat sebagai warga RT 2/7 Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Sejak kecil, ia bersama 3 saudaranya tinggal di Jalan Kalianyar X.
Dulunya, ketika kedua orang tuanya masih hidup, kehidupan Kudus beserta keluarganya terbilang berkecukupan.
"Bapak saya PNS di Dinas Kebersihan. Kemudian beliau meninggal sekira tahun 1997 karena penyakit diabetes. Tapi sebelum Bapak meninggal, Ibu saya lebih dulu meninggal karena penyakit asma," ucapnya di lokasi, Jumat (1/11/2019).
Usai orang tuanya meninggal, Kudus memutuskan untuk mencari pekerjaan hingga akhirnya ia diterima menjadi Cleaning Service di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
"Sejak orang tua meninggal mulai terasa perubahan ekonominya. Tapi saat itu saya masih kerja jadi CS di Monas mulai tahun 2000-2009," sambungnya.
Selama ia bekerja, penghasilannya hanya cukup untuk transport dan makan sehari-hari saja.
Sehingga rumahnya yang merupakan bangunan tua dan tak pernah ia renovasi.
"Rumah ini bangunan tua dan dihuni bertiga, saya, adik saya (Sunarya dan Wanda). Nah waktu itu pernah dapat bantuan dari Yayasan Gafatar di tahun 2007 karena rumahnya mau roboh. Tapi renovasi sekedarnya saja karena lokasi yang seperti ini juga," ungkapnya.