Polresta Bogor Ungkap Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online, Pelaku Kecanduan Game Online

Polresta Bogor Kota ungkap kasus pembunuhan sopir taksi online, pelaku kecanduan game online dan perbaiki laptop.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Pelaku pembunuhan sopir taksi online di Bogor ditangkap polisi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kepolisian Resor Bogor Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang sopir taksi online bernama Ahsanul Fauzi (31) yang ditemukan tewas di lokasi parkir Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Unit Harjasari, Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (31/10/2019) lalu.

Saat ditemukan, kondisi korban bersimbah darah dengan luka di bagian leher.

Polisi pun langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kematian korban.

Beberapa barang bukti yang diamankan polisi di lokasi kejadian, yakni dompet milik korban, tanda pengenal, uang tunai Rp 200.000, dua buah handphone, dan senjata tajam jenis cutter yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh korban.

Fakta-fakta Kasus Septic Tank Meledak di Cakung, Polisi Ungkap Penyebabnya Karena Ada Gas

Polisi menduga kuat korban tewas dibunuh lantaran tidak ada satu pun barang milik korban yang hilang.

Hasil otopsi juga ditemukan dua buah potongan pisau cutter yang masih menempel di bagian tubuh korban.

Selain itu, ditemukan pula dua luka tusuk di leher bagian kiri dan dua luka seperti benda tajam di bagian pundak kiri.

Usai melakukan olah TKP, polisi langsung bergerak dengan membentuk sebuah tim kecil untuk melacak keberadaan pelaku.

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku.

Sabtu (2/11/2019), pelaku yang diketahui berinisial FP (25) diamankan jajaran Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota di salah satu kontrakan di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.

Hasil pemeriksaan diketahui, pelaku membunuh korban karena ingin mengambil uang milik korban.

Kasus Septic Tank Meledak Tak Hanya di Cakung, Kejadian Sebelumnya Tewaskan 2 Orang & 20 Terluka

Kepada polisi, pelaku mengaku butuh biaya Rp 180 ribu untuk memperbaiki laptopnya yang rusak.

Bagi pelaku, laptopnya merupakan alat untuk mendapatkan uang dari bermain game online. Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Niko Adiputra menyebut, pelaku kecanduan game online.

"Game online ini satu-satunya sumber pendapatan dia (pelaku). Karena laptopnya rusak, pelaku tidak bisa main game online. Sumber keuangan dia itu tidak ada lagi," ungkap Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Niko Adiputra, saat ditemui di Mapolresta Bogor, Senin (4/11/2019).

Septic Tank Meledak di Jatinegara, LIPI Beri Saran Pembuatan dan Perawatan Septic Tank Rumah Warga

Niko menuturkan, pelaku kemudian mencari cara bagaimana mendapatkan uang untuk memperbaiki laptopnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved