Fuzhou China Open 2019
Hasil Fuzhou China Open 2019: Gregoria Ditumbangkan Unggulan Pertama, Begini Penjelasan Jorji
"Penampilan saya masih sama, masih belum ada perubahan," komentar Gregoria
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
Namun, lagi-lagi Gregoria kerap membuat kesalahan sehingga Tai memperoleh angka tambahan dengan cuma-cuma. Wakil Taiwan ini kembali unggul 11-9 saat interval.
Gregoria semakin tak berkutik di paruh kedua. Tak kunjung menemukan ritme permainan, dirinya justru semakin menjadi bulan-bulanan Tai.
Akhirnya, setelah berjuang selama 29 menit, Gregoria mengakui keunggulan Tai dan menyerah pada gim kedua dengan skor 17-21.
Kekalahan ini sekaligus menegaskan superioritas Tai atas Gregoria dalam rekor head to head pertemuan mereka.
Tai unggul mutlak dengan memetik lima kemenangan dari lima pertemuan dengan Gregoria tanpa kehilangan satu gim pun.
Pada babak selanjutnya, Tai akan menanti pemenang dari partai antara Pai Yu Po (Taiwan) dan Kim Ga Eun (Korea Selatan).
Belum maksimal
Gregoria Mariska Tunjung merasa kesal dengan penampilannya kala takluk di tangan Tai Tzu Ying pada babak kedua Fuzhou China Open 2019.
Gregoria Mariska Tunjung terpaksa angkat koper dari turnamen bulu tangkis Fuzhou China Open 2019 setelah takluk di tangan tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying.
Kekalahan dua gim 19-21, 17-21 dialami Gregoria dari Tai dalam pertandingan yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Kamis (7/11/2019).
Gregoria sebenarnya dapat meladeni permainan cepat dari mantan ratu bulu tangkis itu pada awal pertandingan.
Peraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu bahkan hampir merebut gim pertama ketika unggul jauh 19-15 atas Tai.
Namun kecepatan permainan Gregoria tidak konsisten sampai akhir. Kendali permainan pun dikuasai Tai hingga membuat Gregoria gigit jari di gim pembuka.
"Penampilan saya masih sama, masih belum ada perubahan," komentar Gregoria, seperti dilansir BolaSport.com dari BadmintonIndonesia.org.
Gregoria mengaku bahwa dia masih terburu-buru menuntaskan pertandingan ketika unggul dari lawannya. Padahal, sikap itu justru merugikannya.