Kontroversi Anggaran DKI Jakarta
Politikus PDIP Singgung Anies Baswedan Soal Transparansi, Ima Mahdiah: Kayak Insecure
Menurutnya, sebagai gubernur Anies Baswedan seharusnya bisa lebih terbuka kepada masyarakatnya sendiri dan tidak ada yang ditutup-tutupi
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Ima Mahdiah angkat bicara mengenai polemik anggaran APBD Jakarta dari sang Gubernur Anies Baswedan yang kini tengah santer dibicarakan.
Tanggapan soal polemik anggaran APBD Jakarta itu disampaikan Ima saat menjadi narasumber acara Mata Najwa di Trans7, Rabu (6/11/2019).
Ima menerangkan bahwa APBD dari Jakarta untuk masyarakatnya perlu ditampilkan secara transparan kepada publik.
"Kita ini kan anggarannya ini totalnya banyak, komponen itu sekitar 200 ribu," ujar Ima.
"Masyarakat dari RT, RW, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang), mereka kan mengusulkan, tapi mereka juga harus lihat bahwa ini dianggarkan atau tidak," sambungnya.
Menurutnya transparansi soal dana APBD dinilai sangat penting supaya adanya kejelasan.
Ima kemudian menyinggung sikap Anies Baswedan yang ia anggap insecure.
Menurutnya, sebagai gubernur Anies Baswedan seharusnya bisa lebih terbuka kepada masyarakatnya sendiri dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Makanya itu fungsi dari kita meng-upload agar masyarakat juga bisa jelas gitu, apa yang sudah di anggarkan dan apa yang belum," tegas Ima.
"Karena kalau saya lihat Pak Anies ini kayak insecure, apa yang ditutup-tutupi seperti itu."
"Karena kalau tidak apa-apa ya sudah kita buka saja ke publik," tukasnya.
Anies Sebut Kejanggalan Anggaran Ada dari Dulu
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal youtube realita tv, Minggu (3/11/2019), Anies merasa kasus angka fantastis pada APBD DKI Jakarta diangkat seolah-olah hanya terjadi di era kepemimpinannya.
"Sekarang persoalan ini diangkat seakan-akan hanya terjadi di era tahun ini," ujar Anies.
Karena adanya tudingan yang menuduh seolah-olah hanya terjadi di era kepemimpinannya, Anies mengatakan dirinya terpaksa menunjukkan adanya kejanggalan tersebut di tiap tahun.