Pro-Kontra Pengguna Jembatan Penyeberangan Orang Tanpa Atap di Jalan Sudirman
Satu di antaranya, David, pegawai kantoran yang tiap Senin hingga Jumat melintas di JPO tersebut.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Jembatan Penyeberang Orang (JPO) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, atapnya dibuka sejak beberapa hari lalu.
Hal ini menjadi bahan perbincangan bagi sejumlah masyarakat.
Satu di antaranya, David, pegawai kantoran yang tiap Senin hingga Jumat melintas di JPO tersebut.
Menurutnya, atap JPO Sudirman dibuka ini membikin jarak pandang mata menjadi luas.
"Menurut saya, semua gedung, jalanan, dan kendaraan yang ada di sekitar sini jadi kelihatan. Bisa dibilang, plong lah ya," ucap David, saat ditemui TribunJakarta.com, di atas JPO tersebut, Jumat (8/11/2019).
Selaras dengan David, warga Tangerang Selatan ini pun mengatakan JPO Sudirman terlihat sangat terbuka.
"Kayak enggak pakai topi dan baju, adem kalau sore begini. Tapi panas banget kalau siang," ujar Adi, di tempat dan waktu yang sama.

Siang tadi, Adi melintas di JPO tersebut guna ingin merasakan sensasi fasilitas publik tersebut.
"Tadi siang iseng saja lewat sini, mau jajal panas apa enggak. Eh tahunya parah, jadi saya jalan cepat-cepat. Sekalian mau Jumatan juga tadi sih," kata Adi.
Diketahui, atap JPO tersebut dibuka lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin seperti itu.
Melalui, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, permintaan Anies Baswedan pun terejawantahkan.
Berdasarkan informasi yang TribunJakarta.com himpun, atap tersebut dibuka dengan tujuan sebagai wadah swafoto. Terkhusus untuk masyarakat.
Pejalan kaki satunya lagi, Sasya, menyatakan langkah Pemprov DKI ini sangat berani.
Sebab, menurut pegawai kantoran ini, pada sisi bawah JPO Sudirman terdapat lumut.
Saat TribunJakarta.com berada di lokasi pun melihat hal tersebut.
Bagian bawah JPO-nya tampak berlumut. Hijau, kuning, dan hitam. Pun agak terlihat retak pada temboknya.
"Menurut saya sangat berani sih Pemprov DKI ini. Soalnya saya perhatikan, bagian bawahnya sudah berlumut. Takut kenapa-kenapa saja sih kalau hujan," ujar Sasya.