Perjuangan Uju Penjual Keliling Ikat Pinggang di Jakarta, Penghasilan Tak Tentu hingga Uang Ludes
Pemasukannya yang tak seberapa digunakan untuk biaya hidup selama di perantauan dan biaya kehidupan keluarganya di Garut.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Dia bilang punya utang tiba-tiba ke saya. Pinjam uang Rp 200 ribu, tapi saya enggak ada," bebernya kepada TribunJakarta.com pada Senin (11/11/2019).
"Dia terus memaksa. Katanya akan segera diganti di depan. Akhirnya saya kasih Rp 150 ribu," sambungnya.
Pengendara motor itu kemudian melihat uang Rp 20 ribu dari kantong Uju.
Ia meminta sekalian uang yang berada di kantongnya itu.
"Pas saya kasih uang Rp 150 ribu, dia melihat Rp 20 ribu juga di kantong," ungkapnya.
"Dia minta semuanya. Akhirnya saya kasih. Setelah itu dia pergi enggak tahu sekarang dimana orang itu," lanjutnya.
Uju memutuskan untuk memberikan penghasilannya saat berjualan lantaran khawatir nyawanya terancam.
Sebab, ia dan pengendara motor itu berada di tempat yang sepi.
"Saya enggak kenal sama orang itu. Daripada saya disakiti, ya saya kasih. Yah enggak apa-apa. Uang masih bisa dicari lagi," katanya.
Saat berjualan Uju tak jarang mendapatkan uang lebih dari setiap pembelinya.
"Yah biar ketipu, ada rezekinya. Pembeli suka beli harganya Rp 30 ribu tapi ngasih Rp 50 ribu. Ada yang ngasih Rp 100 ribu, nih buat makan siang," pungkasnya. (*)