Kisah Ahmad Pemijat Bekam Keliling, Adu Nasib di Ibu Kota Demi Bantu Ayah Terkena Stroke di Kampung

Seraya membawa tas kecil, Ahmad Ali (30) berjalan kaki di atas trotoar jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat.

TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Seraya membawa tas kecil, Ahmad Ali (30) berjalan kaki di atas trotoar jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat.

Ali mengalungkan papan kayu tipis bertali bertuliskan 'Pijat Bekam Masuk Angin P.Mat' di lehernya.

Dengan mengalungkan papan tersebut, ia berkeliling menawarkan jasa pijatnya kepada khalayak luas.

Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Supaya orang tahu, kalau enggak ada tulisan gini enggak tahu. Sama aja kayak plang sekolah, kalau enggak ada plangnya kita enggak tahu letaknya di mana," jelas Ali kepada TribunJakarta.com pada Senin (18/11/2019).

Baru dua tahun, kedua tangan Ali sibuk memijat pasien, sebutan untuk setiap orang yang dipijatnya itu.

Sebelum menjadi tukang pijat, ia pernah bekerja sebagai kuli bangunan hingga petani di kampungnya.

Namun demi mencari peruntungan baru, ia mengadu nasib ke Jakarta.

Di tengah kerasnya kehidupan Ibu Kota, Ali memutuskan menjadi tukang pijat bekam keliling.

Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Ia memilih menjadi tukang pijat lantaran semata agar bisa bekerja dan meraup rezeki.

"Belum ada kerjaan, jadi pilih tukang pijat. Kita kan butuh makan," lanjutnya.

Ali mengaku belajar sendiri bagaimana memijat menggunakan bekam.

Peralatan bekam yang dimilikinya dibeli dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Penghasilan Tak Tentu

Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Ali mengaku penghasilannya sebagai tukang pijat 'angin-anginan' alias tak menentu.

Pasalnya, ia pernah pulang dengan tangan hampa dalam sehari.

Namun, paling banyak ia pernah meladeni empat orang seharian.

"Penghasilannya per hari enggak tentu. Sekitar Rp 50 ribuan lah," tambahnya.

Ali hidup sebatang kara di Jakarta. Ia tinggal di mana saja, mengembara ke sejumlah tempat yang bisa ditinggali.

"Tinggalnya di masjid atau di mana aja kayak musafir," ujarnya yang biasa tinggal sementara di daerah Petojo Utara, Kecamatan Gambir.

Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Setiap hari, Ali berjalan kaki sambil mengalungkan papan kayu itu ke daerah Grogol, Petojo Utara dan sekitarnya.

Dari guru SD, para sopir hingga ojek daring sering menjadi langganannya.

"Di SD banyak guru-guru yang mau dipijat. Kalau lagi jalan kaki, suka juga orang lain manggil buat dipijat," lanjutnya.

Bantu Biaya Stroke Ayahnya

Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
Tukang Pijat Bekam Keliling, Ahmad Ali (30) di Jalan Perwira, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Ayah Ali yang tinggal di Palembang, mengidap stroke.

Ia dan ketiga saudaranya membantu untuk membiayai kehidupan dan pengobatannya.

"Kadang penghasilan saya dari sini dikumpulin buat kebutuhan bapak yang terkena stroke di kampung," katanya.

Lewat pijat bekam, Ali pernah menyembuhkan pasien yang mengalami cedera di bagian kedua kakinya.

Kisah Roy Pekerja Lepas Sudin Kehutanan Jaksel Pantang Menyerah Lawan Stroke, Ini Pemicunya

Timnas Indonesia Tidak Gentar Hadapi Tekanan Suporter Malaysia

Suami yang Bakar Diri di Cipayung Merasa Gaya Hidup Istrinya Terlalu Tinggi

Pasien itu mengaku tak bisa jongkok.

"Saya pernah nyembuhin pasien kedua kakinya mengalami cedera. Setelah dipijat, bisa sembuh," tambahnya.

Pijat bekam, lanjut Ali, banyak kegunaannya. Di antaranya, menyembuhkan masuk angin, pegal-pegal, hingga syaraf kejepit.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved