SMK Yadika 6 Kota Bekasi Terbakar
Doa Bersama Keluarga, Teman dan Alumni Jenguk Korban Kebakaran SMK Yadika 6 di RSUD Koja
Pelajar dan alumni SMK Yadika 6 mendatangi RSUD Koja, Jakarta Utara, pada Selasa (19/11/2019) sore.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Korban dioperasi selama 7 jam, mulai pukul 9.00-16.00 WIB sore tadi.
Salah seorang wanita yang merupakan keluarga korban mengatakan, operasi baru selesai setelah berjam-jam karena mesti dilakukan dua kali.
Menurut wanita itu, dokter menemukan ada pendarahan di sebelah kiri kepala SAP.
"Ada pendarahan di sebelah kiri kepala, ada retak," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di Lantai 5 RSUD Koja, Jakarta Utara, sore ini.
Selesai mengoperasi kepala sebelah kiri korban, dokter ternyata menemukan ada gumpalan di belakang kepala korban.
Operasi kedua pun mesti dilakukan untuk mengeluarkan gumpalan darah tersebut.
"(Kepala sebelah) kiri sudah selesai, ternyata pas dibuka, di belakang ada lagi. Ada gumpalan darah itu," katanya.
Adapun hingga kini, keluarga korban masih berada di RSUD Koja.
Namun, mereka masih belum berkenan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian yang menimpa korban.
Diberitakan sebelumnya, Kepala SMK Yadika 6 di Jalan Wadas Ujung, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Rellus Manurung, mengatakan, masih ada dua orang korban kebakaran yang hingga saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit, Selasa, (18/11/2019).
"Tadi malam ada di tiga rumah sakit, dari Rumah Sakit Harum, Rumah Sakit Yadika dan rumah Sakit Koja. Tapi sampai saat ini yang di Rumah Sakit Harum sudah diperbolehkan pulang karena kondisi mereka sudah membaik," kata Rellus saat dijumpai di sekolah.
Dia menjelaskan, total ada sebanyak 16 korban dalam insiden kebakaran ini, dua di antaranya mengalami luka berat akibat berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api yang menghanguskan sejumlah ruang kelas. Salah satunya adalah SAP.
Dua orang yang dirawat berdasarkan infomasi mengalami luka patah tulang dan luka bakar. Namun Rellus tidak menjelaskan secara detail bagaimana kondisi dua orang korban yang diketahui siswa dari sekolah tersebut.
"Yang di Rumah Sakit Yadika juga tinggal satu orang sama yang di Rumah Sakit Koja. Penanganannya bisa secepat mungkin dan memang kita sangat peduli dengan mereka karena itu sudah menjadi tanggung jawab kita secara bersama-sama," jelas dia.
Pihak sekolah juga belum dapat menaksir berapa jumlah kerugian akibat kebakaran ini, terdapat empat lantai dari gedung yang terbakar, titik paling parah berada di lantai satu dan dua.