Food Story
Es Teler Pak Min di Blok S Sejak Tahun 1985: Jaga Kualitas dengan Bahan Pilihan
Sejak tahun 1985, Salimin telah berjualan es teler di Lapangan Blok S, tepatnya di Jalan Birah II No.4 RT 006 RW 006 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Serutan es yang menggunung berbalut berbagai topping yang berlimpah ruah terlihat menggugah selera kala tersaji di atas meja.
Kebetulan matahari sore itu tampak panas, menyantap seporsi Es Teller Pak Min sepertinya sangat pas.
Es teler Pak Min telah melegenda. Banyak orang yang sudah akrab dengan es teler buatan pria bernama lengkap Salimin (75) itu.
Sejak tahun 1985, Salimin telah berjualan es teler di Lapangan Blok S, tepatnya di Jalan Birah II No.4 RT 006 RW 006 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pengunjung dari berbagai kalangan mampir untuk merasakan manisnya yang khas dari es teler ciptaannya itu.
Es teler ini buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga 23.00.
Awalnya di Blok M
Sebelum sepopuler saat ini, Salimin awalnya membuka usaha es campur di bilangan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dari tahun 1962.
Kala itu, suasana di kawasan Blok M masih banyak pepohonan. Terminal belum dibangun.
Kemudian ia pindah tempat seiring seringnya pihak trantib mengusir para PKL di sana.
"Dulu dagang es campur di Blok M. Terminal dulu belum ada masih pasar. Kemudian pindah berjualan ke sini," bebernya.
Jaga Kualitas Rasa
Sejak berpuluh-puluh tahun, Salimin tak pernah berpaling dengan rasa.
Ia setia dengan rasa lezat yang tercipta dari kualitas bahan-bahan yang digunakan.
Daging kelapa, alpukat, nangka, air gula dan sirupnya berasal dari kualitas yang terbaik.
Sebab, bila bahan yang digunakan terbilang murah, maka rasanya pun biasa-biasa saja, tak ada yang spesial.
"Ya kita jaga kualitas, bahannya pilihan terbaik semua. Kalau bahannya murah ya enggak enak," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (24/11/2019).
Tak heran, harga per porsinya bisa dibilang di atas rata-rata harga es campur atau teler yaitu Rp 30 ribu per porsi.
Namun, perkataan bahwa harga menentukan kualitas memang benar adanya.

Kala melahap sesendok, es teler seketika membalur dinding kerongkongan yang terasa kering.
Rasa mocca dari sirup Sarang Sari yang bercampur dengan kental manis putih dan air gula resep rahasia Salimin sangat nikmat.
Namun, kuah es teler ini terbilang kental dan creamy.
Bukan saja karena campuran dari kental manis, sirup dan air gula yang membuat kental, akan tetapi potongan alpukat yang turut hancur menambah kekentalan kuah itu.
Meski es serutan telah mencair, kuah es teler tetap creamy dan machtig (berat) sehingga agak terasa eneg.
Namun, tak perlu khawatir. Di atas meja tersaji botol mineral yang bisa menetralisir rasa "berat" itu.
Kendati demikian, es teler ini patut dicoba menemani kesibukan di tengah cuaca panas Kota Jakarta.