Persija Jakarta
Persija Jakarta Sindir Penalti, Arema FC Membalas: Edson Tavares Terlalu Tua Butuh Kacamata Baru
Aksi saling sindir setelah laga panas Arema FC Vs Persija Jakarta terjadi. Penalti kontroversial disorot
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi saling sindir setelah laga panas Arema FC Vs Persija Jakarta terjadi.
Laga Arema FC Vs Persija Jakarta berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (23/11/2019).
Laga itu berakhir imbang 1-1 lewat gol Marko Simic dan penalti kontroversial Makan Konate jelang pertandingan berakhir.
Pelatih kepala Persija Jakarta Edson Tavares dan Bek Senior Tony Sucipto menyoroti hal tersebut
Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, sangat tidak puas dengan hasil imbang melawan Arema FC.
Menurutnya, Macan Kemayoran pantas mendapatkan tiga poin karena menguasai jalannya pertandingan.
Edson Tavares juga menyindir Arema FC yang sedikit dibantu oleh kinerja perangkat pertandingan.
Salah satunya lewat penalti kontroversial untuk Arema yang dipicu handsball.
Dalam tayangan ulang, bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, dinilai tidak handsball.
Posisi Ryuji Utomo juga berada di luar garis kotak penalti bila memang dinilai wasit sebuah pelanggaran.
Akan tetapi, wasit tetap kekeh menunjuk titik putih untuk Arema FC.
"Saya merasa kecewa dengan hasilnya karena kami sudah bermain bagus," kata Edson Tavares.
"Namun hari ini kami harus bermain menghadapi 12 pemain," ucap pelatih asal Brasil itu.

Edson Tavares tetap memberikan apresiasi kepada pasukannya meskipun gagal mendapatkan poin penuh.
Ia juga mengatakan permainan Persija Jakarta semakin lama semakin berkembang.
"Memang hasil imbang, tapi dari segi permainan kami sudah konsisten dan terus meningkat," ucap Edson Tavares.
"Padahal hari ini ada beberapa perubahan komposisi pemain," tutup pelatih berusia 64 tahun itu.
Edson Beberkan Kesalahan Wasit
Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares menyoroti kesalahan-kesalahan wasit Ikhsan Prasetya Jati pada laga kontra tuan rumah Arema FC.
Ikhsan Prasetya Jati disebut Edson Tavares banyak melakukan keputusan yang merugikan timnya kala dijamu Arema FC.
Hadiah penalti kepada Arema jadi perbincangan kontroversial lantaran wasit menyatakan Ryuji Utomo melakukan handsball.
Kenyataannya bola tak mengenai tangan Ryuji Utomo, itu pun kejadiannya di luar kotak penalti.
Persija dijamu Arema pada pekan ke-28 Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (23/11/2019).
Laga itu berakhir imbang 1-1 lewat gol Marko Simic dan penalti telat Makan Konate jelang pertandingan berakhir.
Di luar hal itu, Edson Tavares menilai ada banyak kejanggalan lainnya dari keputusan sang pengadil lapangan.
"Saya sangat kecewa dengan wasit karena kami melawan 12 pemain. Bukan 11 lawan 11," kata Edson Tavares seusai laga.
"Kami dapat kartu kuning yang semestinya tidak kartu kuning, dihukum penalti, dan itu juga bukan penalti," ujarnya menambahkan.
Pelatih asal Brasil juga menyoroti selesainya laga lewat dari lima menit pada saat injury time.
Dia menilai ada upaya untuk menguntungkan Arema dengan memperpanjang jalannya pertandingan.
"Laga berhenti menit 51 (maksudnya 90+6'), ketika Arema menyerang laga belum berhenti," tuturnya mengeluh.
"Ketika kiper (Shahar Ginanjar) ambil bola dan passing ke Riko (Simanjuntak) laga selesai. Ini tidak bagus. Kalian harus bicara tentang wasit bukan pemain saja," ucapnya.
Bek Senior Tony Sucipto Ikut Bersuara

Bek kiri senior Persija Jakarta, Tony Sucipto, menyayangkan performa wasit yang memimpin pertandingan di laga melawan Arema FC.
Menurut Tony, wasit Iksan Prasetya yang memimpin laga Persija kontra Arema FC banyak melakukan kesalahan dan merugikan timnya.
Menghadapi Arema FC, pemain 33 tahun ini menilai Persija mampu memberikan perlawanan terbaik selama 90 menit pertandingan.
Namun, performa tersebut hilang akibat kepemimpinan wasit di lapangan.
"Pertandingan tadi menurut saya kami bisa menguasai jalannya pertandingan," ujar Tony Sucipto dikutip BolaSport.com dari TribunJakarta.com.
"Dan lagi, pasti kalian tahu kepemimpinan wasit di laga tadi bagaimana setelah kami bisa mencetak gol dan menguasai pertandingan," ujarnya saat jumpa pers setelah pertandingan, Sabtu (23/11/2019).
Tony menilai, salah satu kesalahan besar yang dilakukan sang wasit adalah memberikan penalti kepada Arema FC.
"Mereka akhirnya dapat penalti yang seharusnya tidak terjadi," kata Tony Sucipto.
"Semuanya juga sudah lihat video replay-nya, bola tidak mengenai tangan Ryuji Utomo."
"Keputusan wasit itu jelas sangat merugikan kami," tuturnya menjelaskan.
Balasan Arema FC
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija menyarankan pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares untuk mengganti kacamatanya.
Itu setelah Milomir Seslija geram dengan pernyataan Edson Tavares yang menilai hasil imbang laga Arema FC Vs Persija Jakarta karena ada campur tangan wasit.
"Soal handball itu memang secara pribadi, saya tidak melihat. Karena letak bench saya jauh," kata Milomir Seslija, Minggu (24/11/2019).
"Tapi saya percaya pada pemain saya kalau itu handball," sambung dia.

"Ya mungkin pelatih Persija terlalu tua sehingga butuh kacamata baru agar lebih jelas saat melihat," tambah dia dikutip dari TribunMadura.com
Sebelumnya, Persija Jakarta gagal meraih 3 poin di Malang setelah diimbangi Arema FC.
Persija Jakarta unggul lebih dulu dari Arema FC lewat gol Marko Simic pada menit ke-76.
Namun, 11 menit setelahnya, Arema FC mampu mengimbangi Persija Jakarta lewat gol penalti Makan Konate.
• Tebar Senyum, Ahok Resmi Terima Surat Keputusan Jadi Komisaris Utama PT Pertamina
• Kontrak Segera Habis, Mantan Dirut Persija Berharap Marko Simic Bisa Bertahan di Macan Kemayoran
• Update Harga Pangan di Bekasi, Cabai Merah Besar Naik Rp 15.000 Per Kilogram
Hasil imbang 1-1 laga Arema FC Vs Persija Jakarta kemudian disorot Edson Tavares.
Edson Tavares menilai jika Arema FC dibantu wasit agar terhindar dari kekalahan.
Pernyataan Edson muncul lantaran ia merasa seharusnya pelanggaran Ryuji Utomo yang handball di dalam kotak penalti itu tidak terjadi.
Bahkan ia bersikukuh jika itu bukan handball.
Lebih lanjut, Milomir Seslija menekankan jika timnya juga jadi korban wasit pada pertandingan kemarin karena wasit memberikan pelanggaran yang dirasa tak tepat.
"Wasit juga membuat keputusan-keputusan yang merugikan kami, tapi kami tidak mengeluhkannya. Jika pelatih lawan ingin jadi wasit, biarkan ia jadi wasit," terangnya. (Bolasport.com/TribunMadura.com)