Polemik Pembangunan Hotel di TIM
Revitalisasi TIM, Jakpro Sebut telah Berdiskusi dengan Para Seniman
sebelumnya, beberapa seniman di area TIM mengatakan tak diajak pihak Jakpro guna berdiskusi ihwal revitalisasi tempat kesenian tersebut.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Corporate Secretary PT Jakpro, Hani Sumarno, mengatakan tidak benar adanya seniman di area Taman Ismail Marzuki (TIM) tak diajak berdiskusi.
Sebab sebelumnya, beberapa seniman di area TIM mengatakan tak diajak pihak Jakpro guna berdiskusi ihwal revitalisasi tempat kesenian tersebut.
"Dari awal, sebelum ground breaking, diskusi itu sudah berkali-kali dengan teman-teman. Bahkan, kontribusi investasi kesenian, dalam pengelolaan kesenian di kawasan TIM ini di-create bersama DKJ (Dewan Kesenian Jakarta)," ucap Hani, saat dihubungi Wartawan, Senin (25/11/2019).
Hani pun tak tahu semisalnya ada kelompok seniman yang tidak dilibatkan dalam diskusi tersebut.
"Saya kurang tahu. Tapi untuk bisa mengenali satu per satu yang kemudian tidak terlembagakan, ya kami juga perlu masukan. Karena kalau tidak ada yang diajak diskusi, siapa," tanya Hani.
Menurutnya, banyak karya seniman di area TIM yang digunakan dan dibeli.
"Banyak seniman yang karya-karyanya kami gunakan, kami beli, banyak banget," ucapnya.
Semisal ada seniman yang merasa tak diajak diskusi, sambungnya, pihak Jakpro siap kembali berbicara baik dengan para seniman.
"Iya, kalau ada seniman yang tidak merasa terakomodir, misalnya, ya ayo kita duduk bersama saja," kata Hani.