Hepatitis di Depok
Hepatitis di SMPN 20 Kota Depok, Hasil Laboratorium 51 Murid Positif Terjangkit
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita menjelaskan, pihaknya telah mengambil sampel dari 72 orang yang terjangkit gejala hepatitis tersebut.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Sebanyak 138 orang terjangkit gejala penyakit hepatitis di SMPN 20 Kota Depok, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas.
138 orang tersebut terdiri dari 49 murid kelas tujuh, 42 murid kelas delapan, 38 murid kelas sembilan, delapan karyawan sekolah, dan terakhir seorang petugas kantin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita menjelaskan, pihaknya telah mengambil sampel dari 72 orang yang terjangkit gejala hepatitis tersebut.
“Hasil uji laboratorium dari 72 yang diperiksa, yang positif ada 51, sisanya negatif,” ujar Novarita dijumpai wartawan Kantor Wali Kota Depok,Pancoran Mas, Kamis (28/11/2019).
Novarita juga menjelaskan, status kejadian luar biasa (KLB) parsial yang disematkan pada kejadian tersebut pun belum dicabut hingga saat ini.
“Status KLB Parsial belum dicabut, kami tetapkan mulai tanggal 20 November kemarin,” bebernya.
Terakhir, Novarita menjelaskan dugaan sementara merebaknya wabah hepatitis di sekolah tersebut diduga karena ada makanan yang tercemar virus hepatitis.
“Sample jajanan sudah kami ambil tapi hasilnya belum keluar sehingga belum bisa kami pastikan penyebabnya. Namun diduga ada makanan yang tercemar,” pungkasnya.
Gejala yang dialami
Ratusan murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Kota Depok, Pancoran Mas, terindikasi mengidap penyakit hepatitis.
Bahkan, sebanyak 20 dari 70 murid yang menjalani uji sampel, dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, sebelumnya para murid tersebut menunjukan gejala-gejala seperti demam dan sebagainya.
"Gejalanya demam, mual-mual, pusing, kulit dan mata berwarna ke-kuningan," ungkap Novarita di Kantor Wali Kota Depok ketika dijumpai wartawan, Rabu (20/11/2019).
Lanjut Novarita, awalnya pihaknya meminta sekoalh tersebut untuk diliburkan sementara waktu.