Proyek Saluran Air Tak Kunjung Rampung, Warga Makasar Protes

Pasalnya sudah nyaris satu bulan proyek pembangunan saluran air depan rumah belum rampung digarap sehingga mengganggu aktivitas keseharian warga

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Tulisan protes warga Kelurahan Kebon Pala terhadap proyek galian saluran air di Jalan Komodor, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Warga yang bermukim di Jalan Komodor, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar mengeluhkan pengerjaan proyek Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Pasalnya sudah nyaris satu bulan proyek pembangunan saluran air depan rumah belum rampung digarap sehingga mengganggu aktivitas keseharian warga.

Mahdi (49), mengatakan mereka mengeluh karena tutup u-ditch tak kunjung dipasang sehingga akses masuk ke rumah mereka terpisah saluran air.

"Hampir sebulan pengerjaan nggak selesai-selesai. Kita semua merasa terganggu apalagi yang punya warung, pelanggan jadi susah masuk ke warung. Karena belum ada tutupnya," kata Mahdi di Makasar, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019).

Warga yang kesal pun memasang papan bertuliskan 'Proyek kontraktor bodoh' di lokasi galian saluran air yang belum dipasangi tutup u-ditch.

Teknis pengerjaan proyek pun dipertanyakan karena pelaksana proyek justru mendahulukan penggalian lubang dibanding pemasangan tutup u-ditch.

Pengerjaan galian pun dikeluhkan warga karena merusak pohon dan tiang listrik yang bercokol di sepanjang Jalan Komodor.

Kepala UPK Pastikan Reuni Mujahid 212 Tak Ganggu Perawatan Kawasan Monas

Sempat Unggul di Babak Pertama, Timnas U-23 Indonesia Malah Dikalahkan Vietnam 1-2

"Ini sepanjang Jalan Komodor salurannya dibongkar semua. Bukannya yang sudah galian dipasang tutupnya (tutup u-ditch) malah gali di lokasi lain," ujarnya.

Lantaran ogah menunggu pemasangan tutup u-ditch, Mahdi menyebut sejumlah warga terpaksa membuat tutup u-ditch sendiri menggunakan semen.

Sementara warga yang tak memiliki cukup uang hanya bisa pasrah dan menggunakan papan kayu jadi akses masuk ke rumahnya.

"Kalau yang nggak punya uang seperti saya ya harus menunggu seperti ini, cuma sudah sebulan lebih enggak diperbaki juga," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved