Ruko Jadi Pabrik Handphone Ilegal
Pabrik Handphone Ilegal di Penjaringan Jakarta Utara Bikin Merek Sendiri, Ini Namanya
Polres Metro Jakarta Utara mengungkap nama produk handphone ilegal keluaran pabrik berkedok ruko di Kompleks Ruko Toho, Penjaringan Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Polres Metro Jakarta Utara mengungkap nama produk handphone ilegal keluaran pabrik berkedok ruko di Kompleks Ruko Toho, Penjaringan Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Hedi Susianto mengatakan, handphone ilegal yang diproduksi pabrik tersebut bermerek Prime.
Handphone bermerek Prime ini memiliki dua jenis berbeda.
"Hape yang dia rakit sendiri, merek Prime 9 maupun 9+," kata Budhi di kantornya, Selasa (3/12/2019).
• Jelang Bhayangkara FC Vs Persija Jakarta di Liga 1 2019, Edson Tavares Masih Keluhkan Masalah Ini
Dalam proses produksi, pabrik milik tersangka NG ini meniru handphone-handphone dengan merek ternama.
Hasil produknya mirip mulai dari bentuk handphone sampai ke logo dan kotaknya.
Dijelaskan Budhi, selain memproduksi handphone Prime, pabrik itu juga mengimpor handphone-handphone tanpa izin postel keluaran Kementerian Kominfo.
"Selain yang dirakit. Ada handphone yang diimpor dari Tiongkok langsung ke Indonesia tapi tidak ada izin postelnya," tutur Budhi.
"Yang seharusnya setelah masuk ke Indonesia dia mengurus izin postelnya ke Kominfo dicek spesifikasi dari handphone tersebut," sambungnya.
Sebelumnya pada Jumat (29/11/2019), polisi terlebih dahulu menggerebek pabrik handphone ilegal berkedok ruko itu.
Dari penggerebekan, polisi menyita 18.000 unit handphone ilegal siap edar.
NG ditetapkan sebagai tersangka lantaran melakukan sejumlah pelanggaran.
Ia menyalahi perizinan tiga ruko miliknya, di mana perizinan awalnya yakni izin perdagangan aksesoris.
NG juga mengimpor suku cadang handphone dari Cina untuk selanjutnya dirakit dalam ruko miliknya tersebut.
• Cerita Megawati yang Marah ke Menlu dan Panglima Demi Selamatkan Prabowo yang Tanpa Kewarganegaraan