Ledakan di Monas
Pengamat Intelijen Duga Granat yang Meledak di Monas Adalah Granat Nanas, Ini Penjelasannya
Belum ada kejadian granat asap meledak, apakah granat yang meledak di Monas adalah granat nanas?
Dikutip dari Wikipedia, granat asap memiliki beberapa tujuan. Penggunaan utamanya adalah pembuatan saringan asap untuk penyembunyian dan pensinyalan pesawat terbang.
Granat asap tidak dikategorikan sebagai senjata karena fungsinya sebagai pensinyalan dan penyembunyian.
Granat asap tersebut sebagian besar non eksplosif sehingga di beberapa negara dianggap legal dimiliki oleh masyarakat sipil.
Disain granat asap sangar sederhana, perangkatnya ada dimana-mana di seluruh dunia. Biasa digunakan pengunjuk rasa, penonton sepak bola dan penggemar air soft gun.
Sebelumnya, granat asap meledak di Monas saat diambil oleh personel TNI.
Awalnya ledakan tersebut sempat dikira berasal dari telepon seluler atau handphone kemudian dari bom.
Ledakan tersebut menyebabkan dua anggota TNI yang berolah raga di Monas menderita luka-luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta, granat asap tersebut ditemukan dua personel TNI dari garnisun yakni Serma Fajar dan Kopka Gunawan.
Kedua anggota TNI tersebut kemudian menemukan bungkusan plastik yang di dalamnya ternyata ada granat.
Saat mengambil bungkusan tersebut, granat tersebut meledak. Akibatnya, pergelangan tangan Serma Fajar putus dan dua jari di tangan kirinya putus.
Sementara personel lainnya menderita luka ringan dan kaki terkena percikan.
Penjelasan TNI
Pangdam Metro Jaya Mayjen Eko Margiyono menerangkan dua korban akibat ledakan granat asap itu kini tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Ia mengatakan Serma Fajar mengalami luka pada tangan kanan dan kirinya.
Sementara Kopka Gunawan di bagian pahanya.
"Memang ada korban dua anggota TNI yang sedang dirawat RSPAD yang mengalami luka pada tangan kanan dan kiri," kata Mayjen Eko Margiyono saat memberikan keterangan pers bersama Polda Metro.