Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil Sekpri Bupati Lamongan, Nopolnya Palsu
Pengendara motor terpelanting lalu tewas, tak lama ditabrak mobil yang dikendarai Nurkholis, Sekpri Bupati Lamongan.
TRIBUNJAKARTA.COM, LAMONGAN - Pengendara motor terpelanting lalu tewas, tak lama ditabrak mobil yang dikendarai Nurkholis, Sekpri Bupati Lamongan.
Nawawi, juru parkir yang menyaksikan insiden itu, menjelaskan mobil yang dikendarai Nurkholis menabrak pengendara motor di perempatan.
Saat itu seorang pengendara motor Honda Vario 110 nopol S 2731 LZ, Karnawi (57), warga Desa Pangkatrejo RT 04/RW 03, Kecamatan Lamongan, melaju dari barat.
Sedangkan mobil Mitsubishi Xpander yang dikendarai Nurkholis dengan nopol palsu S 11 JO, aslinya S 1916 JO, melaju dari arah utara.
Nurkholis tak mengurangi kecepatan mobilnya, karena lampu lalu lintas tidak menyala. Begitu juga dengan Karnawai yang melajukan motornya.
• Pemilik Warung Mi Ayam Cemaskan Kondisi Balita Pascatemuan 6 Ular Kobra, di Depok Sembunyi di CPU
Laju dua kendaraan itu sama-sama tinggi. Lantaran jarak begitu dekat, tabrakan dua kendaraan tersebut tidak terhindarkan.
Motor korban ditabrak dari samping kiri, hingga terlepas dan terpelanting lalu kepalanya menatap dan terbentur kiri depan moncong mobil.
Akibat benturan keras moncong mobil, Karnawi terlempar sekitar 15 meter dari lokasi kecelakaan.
"Korban terlempar ke timur," kata Nawawi kepada polisi.
Selain korban, motor korban juga terseret karena posisinya ada di tengah bemper mobil.
Korban Karnawi mengalami gegar otak berat di kepala belakang kanan. Kap mobil yang dikendarai Nurkholis pun penyok.
Insiden yang melibatkan ASN dan warga Kecamatan Lamongan kota ini mendapat perhatian banyak pengguna jalan yang melintas di lokasi.
Selain nopol mobil yang tak sesuai karena direkayasa dengan stiker, juga lantaran pengemudi mobil seorang sekpri.
Saat kejadian, korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Citra Medika. Korban lalu dirujuk ke Rumah Sakit dr Soegiri dan meninggal saat di UGD.
Insiden tabrakan ini sedang ditangani Laka Lantas Polres Lamongan.
Kanit Laka Polres Lamongan, Iptu Sudibyo dikonfirmasi Surya.co.id mengatakan, petugas di lapangan masih menyelidiki insiden ini.
"Masih dalam penyelidikan," kata Sudibyo singkat.
Sebelumnya, setahun yang lalu tepatnya, Harwah Yutomo (38), ajudan Bupati Lamongan, juga menabrak sejumlah warga.
Ia diduga sedang mabuk saat mengemudikan mobilnya.
Harwah kabur setelah menabrak warung pecel lele dan tiga orang di depan warung Jalan Lamongrejo, Kota Lamongan, Rabu (29/6) dini hari.
Ia berhasil dibekuk setelah polisi harus mengejarnya sejauh 2 kilometer.
Dalam kasus ini Harwah ditetapkan sebagai tersangka tabrak lari.
Dua korban dalam insiden ini, Syamsul Arifin (35) warga Desa Getung, Kecamatan Turi.
M Atim (45) warga Banjarmendalan, Kecamatan Kota Lamongan, terluka parah.
Sedangkan Suwoto Heriyanto (35) hanya mendapat luka ringan.
Syamsul mengalami pendarahan parah di kepala hingga tidak sadarkan diri.
Saat itu korban mendapat perawatawan intensif di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Sementara Atim, pemilik warung, luka di kepala namun sudah diperbolehkan pulang.
Dari informasi yang dikumpulkan Surya, Harwah Yutomo tercatat sebagai warga Desa Plosowahyu RT 01/RW 02.
Ia merangkap jabatan sebagai Kasubag Perlengkapan di Bagian Umum Pemkab Lamongan.
Pagi itu Harwah baru saja keluar dari salah satu kafe dan karaoke.
Dari kejauhan, tiga orang korban itu melihat mobil Toyota Yaris Nopol S 1700 KI yang dikendarai Harwah berjalan oleng.
Laju mobil tak konsisten, kadang ke kanan dan ke kiri.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Sekpri Bupati Lamongan Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas, Korban Terpelanting