Persija Jakarta
Sudirman Ungkap 2 Penyebab Persija Jakarta Terpuruk di Liga 1 2019 Usai Kalah di Dua Laga Beruntun
Kalah dari Bhayangkara FC dan Badak Lampung FC, dua penyebab Persija Jakarta terpuruk di Liga 1 2019 menurut asisten pelatih Macan Kemayoran Sudirman.
Penulis: Suharno | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Asisten pelatih Persija Jakarta Sudirman mengatakan ada dua hal penyebab Macan Kemayoran terpuruk di Liga 1 2019.
Hal tersebut terlihat saat Persija Jakarta mengalami kekalahan di dua laga terakhirnya melawan Bhayangkara FC dan Perseru Badak Lampung FC di pekan ke-30 dan 31 Liga 1 2019.
Dilansir dari laman resmi Persija Jakarta, Sudirman mengatakan tim pelatih sudah melakukan evaluasi.
Dari hasil evaluasi ini, disebutkannya ada dua hal yang membuat Persija Jakarta terpuruk.
Kedua hal ini harus segera dicari jalan keluarnya untuk menghadapi tiga laga sisa Persija Jakarta di Liga 1 2019.
Jika tidak dibenahi, bisa saja Persija Jakarta terjebak di zona degradasi.
• Evan Dimas Pakai Kursi Roda, Pemain Vietnam yang Mencederainya di Final Sea Games 2019 Banjir Bonus
• Ibunda Evan Dimas Tak Terima Anaknya Dicederai Pemain Vietnam di SEA Games, Indra Sjafri Menenangkan
• Sudirman Sebut Laga Persija Jakarta Vs Madura United Pekan Ke-32 Liga 1 2019 Adalah Kunci
• Tak Hanya Persija Jakarta, Klub Liga 1 2019 Juga Mendapat Sanksi Berat dari Komdis PSSI
Sudirman menyebutkan dua hal yang harus segera dibenahi yakni konsentrasi pemain dan miss komunikasi.
Dua hal yang dimaksud pelatih yang akrab disapa coach jendral ini adalah masalah konsentrasi pemain dan miss komunikasi.
Asisten pelatih yang akrab disebut coach jenderal ini berharap dua hal ini sebagai bahan evaluasi jelang menghadapi Madura United pada pekan ke-32 Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/2/2019).
“Saya pikir kekalahan dua beruntun lebih kepada persoalan konsentrasi dari para pemain.
Apa yang disampaikan dari segi taktikal oleh coach itu sudah sangat detail sekali padahal.
Dan jangan lupa juga dalam sepak bola juga kadang ada Miss komunikasi di dalam lapangan.
Salah menginterpretasikan apa yang diinginkan oleh pelatih,” ujar Sudirman dilansir dari situs resmi Persija Jakarta.
Lebih lanjut pelatih Persija U-20 ini menambahkan timnya wajib untuk bisa meraih kemenangan di laga ini.
“Apalagi laga ini salah satu yang sangat penting sekali bagi kita buat selamat dari jurang degradasi.
Karena kita main di kandang itu satu nilai tambah bagi kita.
Kami harus memenangkan pertandingan itu," tutupnya.
Terlalu Andalkan Marko Simic
Performa Persija Jakarta yang belum konsisten di Liga 1 2019 mendapatkan sorotan dari salah seorang legenda hidupnya yakni Patar Tambunan.
Patar Tambunan menilai performa skuat Macan Kemayoran saat dinahkodai Edson Tavares belum menunjukan performa konsisten di lapangan.
Selain itu, taktik dan juga strategi yang diinginkan tim pelatih belum mampu dijalankan dengan baik oleh seluruh pemain.
Menurut Patar, strategi yang diterapkan tim pelatih Persija hanya mengandalkan dua pemain yakni Riko Simanjuntak dan Marko Simic.
Kedua pemain tersebut selalu menjadi tumpuan utama penyerangan disetiap pertandingan Persija Jakarta.
"Dari bawah saya lihat cukup bagus. Tapi di depan yang agak kurang menurut saya. Saya lihat lebih banyak ke Riko saja. Riko lagi Riko lagi Riko lagi. Harusnya ada Riko lain yang memanjakan Marko Simic di depan," kata Patar Tambunan kepada TribunJakarta, Selasa (10/12/2019).
Pemain yang pernah memperkuat Persija di tahun 90an tersebut turut menyoroti semangat bertanding para pemain yang ada saat ini.
"Itu pelatih yang lebih tahu. Mungkin saya merasakan semua tim pengen mengalahkan Persija. Kalau kita tidak bisa mengimbangi semangat dari lawan ya kita akan kalah," tutur Patar Tambunan.
Bersama Edson Tavares, saat ini Persija Jakarta menduduki peringkat ke-13 klasemen dengan koleksi 38 poin.
Gaya Kepemimpinan Edson Tavares
Penampilan Persija Jakarta saat dinahkodai Edson Tavares belum mampu menunjukan performa yang konsisten di atas lapangan.
Saat ini, skuat Macan Kemayoran masih tertahan di peringkat ke-13 klasemen Liga 1 2019 dengan koleksi 38 poin dari 31 pertandingan.
Dalam dua laga terakhir, Persija Jakarta harus menelan kekalahan dan gagal mendapatkan poin.
Kekalahan yang dialami skuat Macan Kemayoran turut mendapatkan sorotan dari salah satu pemain legendanya yakni Patar Tambunan.
Patar menilai para pemain Persija Jakarta belum memahami dengan baik keinginan dari pelatih Edson Tavares.

Selain itu, pelatih berkebangsaan Brasil itu, menurut Patar, harus lebih memahami karakter dan juga ciri khas bermain Persija Jakarta.
"Kalau menurut saya, dia (Edson Tavares) itu butuh waktu lah. Disini juga dia masih belum lama. Harus adaptasi lagi untuk tahu karakter dan pola yang cocok bagi Persija," kata Patar Tambunan kepada TribunJakarta, Selasa (10/12/2019).
Patar menilai sosok pelatih Persija Jakarta masih perlu beradaptasi untuk bisa menyatu dengan para pemain.
"Saya pikir yang kurang itu dia masih harus adaptasi lagi aja sih," sambungnya.
Lebih lanjut, Patar menilai Persija Jakarta belum mampu meraih kemenangan secara beruntun saat berlaga di kandang maupun tandang.
"Selama ini saya lihat bagus terus, tapi kelihatannya kurang konsisten ya," tutur Patar Tambunan.
"Saya lihat sebagai tuan rumah pernah menang dan kalah, main di kandang lawan juga begitu. Jadi dengan dasar itu saya bilang belum konsisten," tandasnya.
Jauhi Degradasi
Persija Jakarta masih belum aman dari zona degradasi lantaran berada di posisi ke-12 klasemen Liga 1 2019 dengan 38 poin.
Persija Jakarta hanya berjarak lima poin dari klub penghuni zona degradasi Perseru Badak Lampung FC yang berada di posisi ke-16 klasemen Liga 1 2019.
Kini, Persija Jakarta menyisakan tiga laga terakhir di Liga 1 2019.
Tiga laga Persija Jakarta terakhir di Liga 1 2019 yakni dua laga kandang dan satu laga tandang.
Dua laga kandang Macan Kemayoran yakni menjamu Madura United hari Jumat (13/12/2019) dan Persebaya Surabaya Selasa (17/12/2019).
Kemudian laga tandang yang merupakan laga terakhir Persija Jakarta yakni melawat ke kandang Kalteng Putra Minggu (22/12/2019).
Lalu berapa poin yang dibutuhkan Persija Jakarta untuk memastikan aman dari zona degradasi?
Sebenarnya Persija Jakarta bisa saja memastikan diri aman dari zona degradasi asalkan meraih kemenangan di pekan ke-32 Liga 1 2019 menjamu Madura United.
Namun dengan catatan di pekan yang sama, Perseru Badak Lampung FC takluk saat menjamu Bhayangkara FC hari Kamis (12/12/2019).
Jika Perseru Badak Lampung FC juga meraih kemenangan atas Bhayangkara FC, maka posisi Persija Jakarta masih belum aman di pekan ke-32.
Persija Jakarta masih harus berjuang lagi pada pekan ke ke-33 saat menjamu Persebaya Surabaya.
Sedangkan di pekan yang sama Perseru Badak Lampung FC akan melawat ke kandang Persib Bandung.
Jika Persija Jakarta meraih kemenangan atas Madura United dan Persebaya Surabaya berturut-turut maka dipastikan posisi Macan Kemayoran aman dari degradasi.
Meskipun Perseru Badak Lampung FC juga meraih kemenangan berturut-turut di dua laga selanjutnya, namun perolehan poin mereka tidak bisa mengejar Persija.
Hal itu membuat minimal Persija Jakarta paling tidak mengumpulkan enam poin lagi.
Kalau mengacu klasemen akhir sejak era Liga 1 atau mulai 2017, sebuah tim bisa dikatakan aman dari ancaman turun kasta setelah mengamankan minimal 40-42 poin.
Pada susunan akhir Liga 1 2017, tim yang terdegradasi adalah Semen Padang (35 poin), Persiba (27), dan Persegres (7 poin, plus sanksi pengurangan).
Perseru berada di bibir jurang degradasi dengan jaminan selamat 37 poin di posisi ke-15.
Musim berikutnya, standar tim yang sintas alias bertahan tambah tinggi di Liga 1 2018.
Tira menjadi tim yang paling dekat dengan zona degradasi bermodalkan koleksi 42 angka di peringkat ke-15.
Sementara klub yang terpaksa turun kelas adalah Mitra Kukar (39), Sriwijaya FC (39), dan PSMS (34).
Karena itu, melihat ambang batas psikologis yang terjadi dua musim terakhir, masih ada 8 klub yang belum bisa dikategorikan selamat dari ancaman degradasi musim ini.
Mereka secara berantai menempati peringkat 11-18, yakni PSIS Semarang (40 poin), Persija (38), Tira Persikabo (38), Persela (37), Barito Putera (37), serta tentu saja Badak Lampung (33), Semen Padang (31), dan Kalteng Putra (30).
Sesungguhnya, peluang Persija memastikan diri lepas dari jerat relegasi bisa didapat lebih cepat dalam dua pekan terakhir, asalkan mereka mengamankan poin penuh atas Bhayangkara FC dan Badak Lampung.
Namun, alih-alih meneruskan tren positif, Persija takluk beruntun dengan skor 0-3 dan 0-2.
Kini agenda Macan Kemayoran untuk sintas terhampar dalam tiga laga tersisa yang terbilang tricky.
Mereka masih akan bertemu Madura United dan Persebaya yang menempati area 5 besar klasemen saat ini.
Plus, di pekan penutup Persija bertamu ke Kalteng Putra, yang sekarang sedang berjuang mati-matian keluar dari zona merah.
Tergantung pula hasil-hasil tim di sekitarnya, kepastian Persija selamat bisa datang lebih cepat atau malah lebih lambat.