Kontroversi DWP
Sederet Fakta Konser DWP 2019: Sempat Diprotes Hingga Potensi Datangkan Miliaran Rupiah
Hari ini dimulai penyelenggaraan konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Hari ini dimulai penyelenggaraan konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Konser musik beraliran electronic dance music (EDM) ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (15/12/2019) mendatang.
Musikus ternama di antaranya Martin Garrix, Yellow Claw, Zedd, hingga Skrillex dijadwalkan akan turut ambil bagian dalam acara tersebut.
TribunJakarta.com pun coba merangkum beberapa fakta terkait konser dugem DWP 2019 ini :
1. Pemprov DKI Restui Penyelenggaraan DWP
Pemprov DKI Jakarta memberikan izin gelaran DWP di kawasan JIEXpo Kemayoran mulai Jumat (13/12/2019) hingga Minggu (15/12/2019) mendatang.
Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan, izin diberikan lantaran penyelenggaraan konser musik beraliran EDM tidak melanggar hukum.
"(Penyelenggaraan DWP) ini tidak melanggar ketentuan terkait, sehingga kami tidak bisa menolak memberikan izin," ucapnya, Jumat (13/12/2019).
2. Sempat Diprotes Beberapa Kelompok Masyarakat
Penyelenggaraan event musik internasional ini menuai protes dari beberapa kalangan.
Setidaknya sudah tiga kali kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, digeruduk massa.
Mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta mencabut izin acara musim dugem tersebut.
Bahkan, massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) sempat membakar ban di depan Balai Kota pada Kamis (12/12/2019).
Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin penyelenggaraan DWP.