Bripda Fredi Anggota Brimob Tewas Tersambar Petir, Sang Kekasih Tak Henti Menangis Meski Hujan Deras
Anggota Brimob tewas tersambar petir di Gunung Ringgit, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (16/12/2019). Sang kekasih tak henti menangis.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Y Gustaman
Upacara pemakaman dipimpin Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Widjatmika selaku Inspektur Upacara dan komandan upacara di pemakaman dipimpin Iptu Ketut Sukasta, Danki 4 A Pelopor Brimob Polda Jatim.
Terdengar tembakan salvo sebanyak satu kali, kemudian jenazah korban dikeluarkan dari peti putih, untuk dikubur di makam yang telah disiapkan sejak pagi.
Tampak empat orang anggota Kompi 4 A Pelopor Brimob Polda Jatim, membentangkan bendera Merah Putih di atas liang lahat.
Sosok Anggota Brimob
Almarhum Bripda Fredi Kusbiantoro dikenal sebagai sosok anak yang baik dan penurut.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas desa setempat menghubungi kakak iparnya, Djatmiko (40), soal kematian sang adik.
Djatmiko mengaku tak memiliki firasat akan ditinggal adik iparnya selamanya.
"Kemarin, tiba-tiba sekitar pukul 18.30 WIB ada anggota Bhabin yang memberikan kabar," kata Djatmiko di rumah duka.
Ia mengaku kaget dan tak menyangka Bripda Fredi Kusbiantoro meninggal secepat itu.
Sehari sebelum kematiannya, adik iparnya sempat menghubungi istrinya dan meminta untuk dikirim pulsa.
"Hari minggu minta pulsa ke istri saya, minta dikirim Rp 50 ribu. Pakai handphone temannya, via sms."
"Tapi saya nggak tahu buat apa, apa masa aktif kartunya sudah aktif atau bagaimana tidak tahu," kata mantan TKI di Korea ini.
Djatmiko mengatakan, dialah yang selama ini mengarahkan agar Fredi mendaftar dan masuk ke kepolisian.
Setelah lulus SMKN Jenangan pada 2015 silam, Fredi sempat mendaftar sebagai TKI di Korea.
Saat itu tidak ada pemberangkatan TKI untuk ke Korea.