7 Orang Tertabrak Kereta di Cibitung
Nekat Terobos Palang Kereta Gegara Terpancing Motor: 6 Penumpang Terpental, Sopir Terjepit di Mobil
Kecelakaan maut yang menyebabkan tujuh orang tewas terjadi di perlintasan sebidang dekat Stasiun Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (21/12/2019.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Mobil ngikut kepancing motor, kalau enggak salah mobil berenti kaya mati di tengah udah enggak jalan langsung ketabrak kereta," jelasnya.
Adapun kondisi badan mobil mengalami rusak parah, ketujuh korban yang merupakan satu kelurga langsung dievakuasi ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Ketujuh korban diantaranya dua orang wanita bernama Martinah (57) dan Santi (30), serta lima orang laki-laki, Bahrudin (51) pengemudi mobil, Sugianto (61), Akemidita (11), Syarifudin (54), dan Yanda (32).
Korban seluruhnya diketahui warga Jalan Arjuna III, nomor 34, RT.07/RW07, Kelurahan utan Kayu selatan, Matraman, Jakarta Timur.
6 Penumpang Terpental Sopir Terjepit di dalam Mobil

Saksi kejadian bernama Doyok (35), mengatakan, enam orang penumpang tubuhnya terpental keluar mobil sedangkan seorang sopir terjepit di dalam.
"Kondisi enam korban itu terpental semua, satu pengemudi masih berada didalam mobil," kata Doyok saat dijumpai di TKP, Minggu, (22/12/2019).
Tiga orang korban lanjut dia, seorang anak kecil, seorang wanita dan laki-laki dengan kondisi sudah sekerat ditemukan terpental dengan jarak kurang lebih lima meter dari mobil.
Tiga korban lainnya, ditemukan di pinggir rel dekat pos penjaga palang perlintasan dan pengemudi mobil yang masih berada di dalam dengan luka parah disekujur tubuh.
"Kondisi mobil ringsek parah setelah ditabrak kereta itu, mobil keseret dari tegah (perlintasan sebidang)," jelas dia.
Doyok yang juga seorang pengemudi ojek sempat ikut membantu melakukan evaluasi ketujuh jenazah.
Saat itu, dia melihat seluruh korban mengalami luka parah pada bagian kepala, wajah tangan dan kaki.
Sementara hal yang membuat dia tersontak ketika melihat kondisi korban anak kecil yang diketahui bernama Didit.
Bocah laki-laki berusia 12 tahun itu menurut Doyok mengalami luka parah pada bagian perut.
"Semuanya parah, tapi yang prihatin itu kondisi anak kecilnya, jadi kepotong tubuhnya (terbelah) pas diangkat bagian tubuh dalamnya jatuh semua," ungkapnya.