PROFIL Lengkap Zulkifli Zaini Jadi Dirut PLN, Dinobatkan The Best CEO & Punya Kekayaan Rp 44,90 M

 TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Zulkifli Zaini dikabarkan ditunjuk menjadi Direktur Utama PLN yang baru.

Tak cuma Zulkifli Zaini, Amien Sunaryadi juga dikabarkan menjadi Komisaris Utama.

Penunjukkan resmi keduanya serta susunan kepengurusan PLN yang baru akan dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (23/12/2019) sore ini.

“Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan Dirut dan Komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas Pemerintah,“ ucap Erick Thohir dalam keterangannya, Senin (23/12/2019).

TONTON JUGA:

Erick Thohir menjelaskan sepak terjang Amien dan Zulkfli menjadi alasan kedua ditunjuk untuk memimpin perusahaan listrik milik negara tersebut.

Menurutnya, PLN bakal memiliki tugas yang berat mulai dari merealisasikan rasio elektrifikasi 100 di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien baik untuk masyarakat dan industri.

• Perjuangan Andreina Marcelina Mendidik 250 Anak Berkebutuhan Khusus, Kerap Dibayar Nasi Kuning

Selain itu, para pimpinan PLN ini juga ditugaskan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik. Salah satu yang harus dipenuhi PLN adalah pemenuhan listrik ramah lingkungan di Ibu Kota Baru.

"PLN juga akan membentuk ekosistem bisnis yang sehat dengan swasta, BUMD dan BUMDes dalam memproduksi listrik. PLN akan fokus pada distribusi," ucap Erick Thohir.

Dikabarkan terpilih menjadi dirut PLN, berikut profil lengkap Zulkfili Zaini dirangkum TribunJakarta:

Zulkifli Zaini merupakan lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1980.

• Daftar Ucapan Selamat Hari Natal 2019 & Tahun Baru 2020, Cocok Dibagi via WhatsApp, FB, Twitter, IG,

Ia memulai kariernya sebagai bankir pada tahun 1983 di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), salah satu bank BUMN yang turut melebur menjadi Bank Mandiri.

Lalu pada tahun 2006, ia menjadi Direktur Commercial Banking Bank Mandiri.

Kemudian pada tahun 2010, Zulkifli Zaini menduduki posisi Direktur Utama menggantikan Agus Martowardojo yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan.

Setelahnya, Zulkifli Zaini menjadi ketua umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan pernah dinobatkan sebagai The Best Chief Executive Officer in Indonesia. 

Penghargaan itu diperolehnya dari Corporate Governance Asia.

• 5 Fakta Kakek Sutarma Tewas Disengat Tawon Vespa di Bekasi, Sampaikan Pesan Wasiat Mengharukan

Pendidikan

S1-Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (1975-1980)
S2-MBA, Washington University in St. Louis-Olin Business School (1992 –1994)

Karir

Civil & Structural Engineer, Wiratman and Associate (1980-1987).
Account Officer bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) (1988-1992).
Bank Mandiri, Kantor Pusat (1994-2003)
Managing director & senior executive vice president distribution network (2003-2006).
Direktur Commercial Banking Bank Mandiri (Mei 2006-2008)
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri (2010-2010)
Direktur Utama Bank Mandiri (2010-2013)
Komisaris PT PLN (Persero) (2013-sekarang)
Ketua Ikatan Bankir Indonesia

Penghargaan

Best CEO (Investor Relations) 2012 di Indonesia, dari jurnal ekonomi Corporate Governance Asia.
Best Executive in Indonesia 2012 dari Asiamoney Magazine.
20 Indonesia Most Admired CEO 2013, dari Majalah Warta Ekonomi
3rd place award, Best CEO, dari Finance Asia (2013)
Membawa PT Bank Mandiri Tbk mendapat peringkat ketujuh di jajaran 1.000 bank terpopuler dunia (satu-satunya bank asal Indonesia di 10 besar dunia) dari The Bankers Magazine (2012).

Kekayaan Zulkifli Zaini

Saat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri di tahun 2012, Zulkifli Zaini tercatat menjadi dirut BUMN dengan harta terbanyak.

Pria lulusan ITB itu punya total Rp 44,90 miliar ditambah valuta asing senilai US$ 70.891.

Bahkan, Ia juga memiliki 3 mobil, rumah di Bekasi, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Jumlah harta tak bergeraknya mencapai Rp 3,22 miliar, serta memiliki surat berharga yang cukup banyak hingga Rp 23,99 miliar. 

(tribunjakarta/kontan)