Natal dan Tahun Baru 2020
Kenapa Pohon Cemara Identik Dengan Hari Natal ? Begini Urutan Sejarahnya
Pohon cemara dengan hiasan berkilau dan indah selalu identik dengan perayaan natal.
Bangsa Romawi kuno dan Celtic menandai Winter Solstice dengan pesta yang disebut Saturnalia untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian.
Mereka menghias rumah dan kuil dengan dahan hijau.
Pesta Saturnalia merupakan perayaan paling penting bagi kehidupan Romawi. Itu adalah perayaan tanpa hukum yang berlangsung selama seminggu, sejak 17 sampai 25 Desember.
Barang siapa melakukan kejahatan ditanggal itu, dia bebas dari hukuman.
Meski telah melakukan pembunuhan, pemerkosaan, mencuri, dan hal-hal lain yang melanggar hukum.
Meski banyak kejahatan dalam pekan ini, penduduk juga memanfaatkan pesta Saturnalia untuk berbagi kebaikan.
Banyak orang Romawi kuno bertukar hadiah saat perayaan ini.
Hal ini kedengaran tak asing bukan? Ya, ini mirip perayaan Natal yang masih diwariskan hingga hari ini.
Suka cita, berbagi kebaikan, dan tak lupa bertukar hadiah.
Pada masa awal agama Kristen masuk, kelahiran Yesus ditetapkan pada hari terakhir Saturnalia oleh penguasa Romawi Kristen awal untuk mendekati kaum pagan yang masih menyembah berhala.
Secara tidak langsung, ini hanya merupakan taktik politik yang pada akhirnya mengubah pesta Saturnalia menjadi perayaan kelahiran Yesus.
Padahal, para ahli kitab suci telah menyatakan bahwa Yesus lahir sembilan bulan kemudian, atau di bulan September.
Pohon cemara dan natal
Lantas, kenapa ada pohon cemara saat natal? Banyak budaya kuno menggunakan pepohonan saat Natal.
Catatan sejarah menunjukkan, tradisi pohon Natal dimualai pada abad ke-16 oleh orang Jerman yang menghias pohon cemara di dalam rumah.