Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Laku Keras, Jasa Ngecas HP di Pengungsian Teluk Gong Didatangi 50 Korban Banjir dalam Sehari
Tenda yang membuka jasa pengisian baterai handphone di pengungsian Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, laku keras.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tenda yang membuka jasa pengisian baterai handphone di pengungsian Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, laku keras.
Korban banjir terus berdatangan ke tenda tersebut untuk mengisi baterai mereka lantarahn listrik di rumah-rumah yang terendam banjir masih belum nyala.
Kevin, pengelola tenda, mengatakan bahwa jasa pengisian baterai handphone ini sudah dibuka sejak kemarin, Jumat (3/1/2020).
Kevin dan beberapa tetangganya sengaja membuka jasa tersebut untuk membantu korban banjir yang butuh listrik.
"Ini sudah sehari. Ya tujuannya untuk membantu warga," kata Kevin saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (4/1/2020).
Untuk mengecas handphone di tenda ini, warga mesti membayar Rp 5.000. Itu untuk mengisi baterai hingga penuh.
Biaya yang cukup murah itu membuat korban banjir terus berdatangan.
Tenda ini lantas menjadi salah satu tenda yang kelihatan ramai.
"Sehari bisa 50 orang lebih yang datang," kata Kevin.
Seorang warga, Anna mengatakan, jasa pengecasan handphone ini sangat berguna, terutama untuk menghubungi kerabatnya demi mengabarkan kondisi terakhir di pengungsian.
"Dengan ngecas ini bisa komunikasi dengan keluarga. Yang kebutuhan lain dengan lsitrik belum bisa, ya paling pake lilin," kata dia.
Listrik Masih Padam, Jasa 'Ngecas' HP di Tenda Pengungsian Dipenuhi Korban Banjir Teluk Gong
Salah satu tenda yang dibuka di posko pengungsian korban banjir Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, terbilang inovatif.
Di tengah-tengah kebutuhan pengungsi akan listrik, ada beberapa warga yang sengaja membuka tenda untuk mengisi baterai atau mengecharge handphone.
Tenda ini berlokasi di tepi kali Teluk Intan. Di dalam tenda, disediakan kursi dan meja untuk mereka yang hendak mengecharge.
Ada 10 soket dengan lubang colokan memadai yang disediakan di tenda ini.
Lubang-lubang colokan tersebut sudah penuh oleh charger handphone warga.
Warga terpaksa memenuhi tenda pengecasan handphone ini lantaran listrik di rumah mereka masih padam sejak banjir terjadi Rabu (1/1/2020) lalu.
"Semenjak ada banjir, tanggal 1 kemarin listriknya mati, sama sekali belum nyala sampe sekarang," kata seorang warga, Anna, saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (4/1/2020).
• Nama Anaknya Dibandingkan dengan Merek Balsem, Baim Wong Terkekeh hingga Tunjuk-tunjuk Sosok Ini
• Pondok Aren dan Ciputat Diprediksi Hujan Lebat Sore Ini, Bisa Meluas ke Sejumlah Wilayah Ini
Menurut Anna, jasa pengecasan handphone ini sangat berguna, terutama untuk menghubungi kerabatnya demi mengabarkan kondisi terakhir di pengungsian.
"Dengan ngecas ini bisa komunikasi dengan keluarga. Yang kebutuhan lain dengan lsitrik belum bisa, ya paling pake lilin," kata dia.
Pengelola tenda pengecasan handphone, Kevin mengatakan, untuk mengecas, warga hanya perlu membayar Rp 5.000.
"Itu sudah sampai handphonenya full hanya," kata Kevin.