Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Pelayanan Restorasi Arsip di Jakarta Selatan Berlangsung Sampai Akhir Januari 2020
"Biasanya boleh-boleh saja kalau ada warga yang ingin merestorasi arsipnya. Tapi tetap kita menunggu arahan," jelasnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Pelayanan restorasi arsip yang rusak akibat banjir berlangsung hingga akhir Januari 2019.
Hal itu dikatakan Arsiparis Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudin Pusip) Jakarta Selatan, Aris Widiana.
"Kita layani sampai akhir bulan ini. Lewat dari itu kita tunggu instruksi dan kebijakan dari pimpinan," kata Aris saat ditemui di Kantor Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2020).
• Aplikasi Canggih hingga Penampakan Istri Pembunuh Hakim PN Medan, 2 Eksekutor & Sprei Bekap Korban
"Biasanya boleh-boleh saja kalau ada warga yang ingin merestorasi arsipnya. Tapi tetap kita menunggu arahan," jelasnya.
Ia menambahkan, pelayanan restorasi arsip digelar di setiap kantor kelurahan yang wilayahnya terdampak banjir.
"Kita imbau warga untuk datang ke kantor kelurahan terdekat karena arsip itu sangat penting. Ketika kita mengurus sesuatu, yang dibutuhkan adalah dokumen," ucap dia.
Proses restorasi arsip yang rusak ternyata rumit lantaran membutuhkan banyak peralatan dan waktu cukup panjang.
Aris menerangkan, proses pertama dalam memperbaiki arsip adalah mengeluarkan kertas dari bungkusan plastik.
"Plastiknya kita sobek dulu. Kita gunting. Kalau kita keluarkan langsung dari plastiknya, takutnya malah rusak," kata Aris.
Setelahnya, lanjut Aris, satu per satu kertas di angkat menggunakan sumpit.
Sumpit tersebut diletakkan di antara tumpukan kertas, lalu disisir hingga terangkat.
"Kemudian kita amankan di atas meja per lembar, kita susun. Setelah setengah kering dengan bantuan kipas angin, kita setrika," ujarnya.
Dalam merestorasi arsip, Sudin Pusip Jakarta Selatan juga menggunakan tisu Jepang.
Fungsinya untuk menambal kertas yang robek, terutama untuk arsip yang asli.
"Tisu jepang ini kita gunting sesuai ukuran kertas, baru dikasih lem," jelas Aris.
Lem yang digunakan pun khusus, yakni campuran antara aquades dan CMC.
"Arsipnya kita ratakan dengan lem. Lalu ditempel ke tisu jepang. Kita lem lagi di atas tisunya sampai rata. Kita diamkan dulu sampai setengah kering, baru diangkat," tutur Aris.
Restorasi berlanjut ke proses pengeringan kertas. Menurut Aris, butuh waktu satu malam untuk mengeringkan kertas.
"Besok paginya kita rapikan dengan disetrika lagi. Kalau tidak disetrika akan keriting kertasnya," ucap dia.
"Dan, proses terakhir adalah disortir. Setelah itu kita masukkan ke dalam map," tambahnya.