Fraksi PSI Sebut Blusukan Wali Kota Airin ke Lokasi Banjir Tidak Memberikan Dampak
Airin bahkan naik sepeda motor dan menggunakan jas hujan untuk turun langsung ke lokasi.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TTRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), Alexander Prabu, mengkritisi blusukan Wali Kota Airin Rachmi Diany ke lokasi banjir yang dinilainya tidak memberikan dampak.
Sejak hari pertama banjir melanda wilayahnya, Rabu (1/1/2020), Airin memang langsung blusukan ke sejumlah titik banjir.
Di tengah suasana gerimis dan hujan kecil, Airin bahkan naik sepeda motor dan menggunakan jas hujan untuk turun langsung ke lokasi.
"Saya enggak tahu ya, wali kota itu selalu datang ke tempat bencana, saya dengar-dengar ya. Tapi setelah itu ngapain, kita enggak tahu," ujar Alexander di kantor DPRD Tangsel, Jalan Raya Puspiptek, Setu, Tangsel. Kamis (9/1/2020).
Alexander menyontohkan warga perumahan Pesona Serpong, di Kademangan, Setu, yang tidak merasakan perubahan walaupun Airin selalu datang setiap wilayah itu dilanda banjir.
Seperti diketahui, sebelum banjir pada awal tahun 2020, Pesona Serpong juga pernah terrendam banjir pada April 2019 lalu. Airin meninjau langsung kondisi warganya saat itu.
"Mestinya setelah dia tinjau, ada perubahan tuh. Ada enggak perubahan. Kalau dirasakan orang Pesona Serpong enggak ada perubahan," ujarnya.
Alexander mengatakan ada analisa yang tidak tepat sehingga banjir berulang, bahkan lebih parah.
"Berarti analisisnya kurang tepat, atau apa," ujarnya.
Pada Minggu (5/1/2020), Airin juga masih melakukan blusukan ke lokasi titik banjir, untuk meninjau tanggul yang jebol.
Bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Airin memastikan penanganan awal penambalan tanggul menggunakan tumpukkan karung berisi pasir.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, setelah penanganan awal, Pemkot Tangsel akan menganggarkan perbaikan tanggul dan turap yang jebol.
Dalam hal itu, Alexander mengingatkan, bahwa perbaikan tanggul dan pembangunan turap harus melalui kajian yang mendalam.
"Tadi kami juga ngomong, kalau turap mau dibangun, harus dianalisis benar, keperluannya apa, ketinggiannya berapa, kajian mendalam, kalau perlu bayar, bayar dong kajian itu," ujarnya.
• IBSW Minta DPRD DKI Awasi Ketat Penertiban Narkoba di Tempat Hiburan Malam
• Rekap Malaysia Masters 2020: 6 Wakil Indonesia Lolos ke Perempat Final, Marcus/Kevin Vs Fajar/Rian
Jika penurapan dibangun tanpa melakukan penghitungan yang tepat, ia khawatir APBD yang digelontorkan akan sia-sia.
"Jangan cuma diturap saja, lalu enggak ada gunanya untuk apa, APBDnya hilang," jelasnya.