Awal Tahun 2020 Jakarta Dikepung Banjir
Wacana DPRD DKI Bentuk Pansus hingga Rencana Studi Banding ke Eropa & Update Data Korban Banjir
Adapun tugas dan tujuan Pansus Banjir ini ialah untuk mencari kebenaran soal penyebab banjir yang menerjang ibu kota di awal tahun 2020 ini.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengungkap wacana pembentukan panitia khusus (Pansus) Banjir.
Adapun tugas dan tujuan Pansus Banjir ini ialah untuk mencari kebenaran soal penyebab banjir yang menerjang ibu kota di awal tahun 2020 ini.
Hal ini ia ungkapkan saat meninjau beberapa lokasi terdampak banjir di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat siang tadi.
"Kalau perlu kita bikin Pansus Banjir demi mencari kebenaran dan fakta di lapangan apa penyebab sebenarnya banjir ini dan siapa yang harus bertanggung jawab secara keseluruhan," ucapnya, Selasa (7/1/2020).
Ia pun menyebut, DPRD DKI siap mengawal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya dalam mengatasi banjir yang menerjang sebagian besar wilayah ibu kota.
"Percayakan kami yang hari ini meluangkan waktu ke sini. Kami akan serius mengawal ini sampai kapan pun, sampai kita mendapat solusi permalasahan yang tepat," ujarnya.
Hal ini pun diamini oleh Wakil Sekretaris Fraksi PDIP Wa Ode Herlina yang menyebut, harus ada standar opersional prosedur (SOP) yang tepat dalam menangani kasus banjir, baik itu sebelum maupun sesudahnya.
"SOP penanggulangan itu harus ada tindakan yang segera direalisasikan. Seperti sampah yang memang harus segera diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta blusukan ke lokasi terdampak banjir di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dan Semanan, Jakarta Barat.
Mereka datang memberikan bantuan kepada korban banjir sekaligus mendengar keluh-kesah dari warga Jakarta yang terdampak bencana tersebut.
Ketua Fraksi NasDem Wibi Andriano menyebut, blusukan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian DPRD DKI sebagai mitra kerja dari Pemprov DKI terhadap penderitaan warga ibu kota yang tedampak banjir.
"Kami turun untuk membuktikan kepada masyarakat, ini yang harus dilakukan oleh seorang anggota DPRD. Melibat langsung permasalahan yang ada," ucapnya, Selasa (7/1/2020).
Selain memberi bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir, para anggota DPRD DKI juga mengunjungi keluarga korban tewas akibat tersengat listrik saat banjir melanda kawasan Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tak hanya memberi santuan, para anggota DPRD DKI ini juga meminta maaf lantaran peristiwa banjir yang melanda Jakarta sejak 1 Januari lalu menewaskan sanak keluarganya.
"Kami ingin mendengarkan dan meminta permohonan maaf yang sebesar-besar atas nama Pemprov DKI atas musibah ini," tuturnya.
Rencana berguru ke Eropa atau Jepang
Sejumlah ketua fraksi dan anggota DPRD DKI Jakarta hari ini kembali bertemu untuk membahas pembentukan panita khusus (Pansus) untuk menanggulangi banjir di ibu kota.
Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Jupiter memastikan, tujuh dari delapan fraksi telah menyepakati pembentukan Pansus penanggulang banjir.
"Pansus banjir adalah bukti konkret keberpihakan dewan terhadap rakyat Jakarta," ucapnya, Jumat (10/1/2020).

Nantinya, Pansus ini akan bekerja bersama dengan Pemprov DKI dalam menanggulangi banjir yang kerap terjadi di Jakarta saat musim hujan tiba.
Ia menambahkan, Pansus ini juga nantinya diharapkan mampu menjembatani Pemprov DKI dan pemerintah pusat atau dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menyelesaikan normalisasi Sungai Ciliwung.
"Ini adalah perjuangan suci dan mulia untuk bantu Pemprov DKI dan gubernur, serta menyelamatkan rakyat Jakarta agar tidak kembali tertimpa musibah," ujarnya.
Dikatakan Jupiter, Pansus ini siap bekerja, turun langsung ke masyarakat untuk memastikan penanggulangan banjir dapat berjalan maksimal.
"Setelah kami sidak pompa, gabungan tujuh fraksi. Pulang dari situ kami langsung konpers resmi bersama ketua-ketua fraksi," kata Jupiter.
Tak hanya itu, Jupiter menyebut, Pansus ini siap berguru hingga ke Eropa untuk mempelajari sistem penanganan banjir.
"Salah satu fungsi Pansus ini juga menggandeng dan berdikusi dengan tim ahli. Bahkan, kalau perlu kami juga studi banding ke Jepang atau ke Belanda yang memang terbukti bisa mengendalikan banjir," tuturnya.
Bantah sengaja serang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Anggota DRPD DKI dari Fraksi NasDem Jupiter memastikan, Pansus banjir dibentuk bukan untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pansus ini tidak boleh menyerang pribadi atau mengganggu kepemimpinan yang sah Gubernur DKI Jakarta," ucapnya, Jumat (10/1/2020).
Ia pun menyebut, Pansus ini semata-mata dibentuk untuk menyelamatkan nasib puluhan ribu warga Jakarta yang tempat tinggalnya kerap dilanda banjir saat musim hujan tiba.
Terlebih, lebih dari 60 persen korban banjir merupakan masyarakat dengan golongan menengah ke bawah.
"Rata-rata 60 persen korban banjir itu masyarakat menengah ke bawah yang sudah susah lalu dapat bencana juga," ujarnya.
"Sebagai wakil rakyat apa kita tinggal diam? Tidak tentunya. Bagi saya tidak ada kata berhenti dan lelah demi memperjuangkan perjuangan suci dan mulia ini," tambahnya menjelaskan.
Ia pun memastikan, Pansus Banjir ini akan bekerja membantu Pemprov DKI dalam menyelesaikan permasalah banjir yang tak kunjung tuntas.
"Konsep banjir ini tidak boleh belok kiri, belok kanan. Harus on the track hanya untuk menelusuri, mencari data, fakta, dan informasi, serta konsep penanggulangan banjir di DKI Jakarta kedepan," kata Jupiter.
Kedepan, ia pun berharap, Pansus ini bisa mendapatkan konsep yang tepat untuk mengatasi banjir di Jakarta.
"Kalau Pansus ini berjalan dan tercapai sasaran, sehingga kita bisa punya konsep banjir," tuturnya.
Pembentukan Pansus penanganan banjir ini sendiri sampai saat ini masih sekadar wacana.
Meski demikian, tujuh dari delapan fraksi di DPRD DKI diklaim telah setuju untuk membentuk Pansus penanganan banjir.
Pagi tadi, sejumlah ketua fraksi dan anggota DPRD DKI pun telah menggelar rapat untuk mendorong terbentuknya Pansus tersebut.
19.081 korban banjir masih mengungsi
Kementerian Sosial menyatakan hingga kini masih ada puluhan ribu warga yang mengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor dan tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Banten.
"Tercatat ada 19.081 per 9 Januari," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2020).
Harry mengungkapkan pengungsi terbanyak terdapat di Jawa Barat yakni sebanyak 14.113, disusul Banten sebanyak 5.139, dan DKI Jakarta sebanyak 549 orang. Pengungsi tercatat paling banyak berada di Kabupaten Bogor dan Lebak.
Harry mengungkapkan pengungsi di Jakarta kebanyakan hanya mendatangi posko pengungsian di malam hari untuk tidur. Sementara di siang hari, para pengungsi kembali ke rumahnya.
"Di Universitas Borobudur (posko pengungsian di Jakarta Timur) sudah kosong di siang hari. Hanya saja, kalau cuaca buruk atau ada hujan besar, mereka baru ke sana," ucap Harry.
Seperti diketahui, Kemensos membuka Posko Induk untuk menampung bantuan bagi korban banjir di Gedung Cawang Kencana, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca: UBSI Buka Posko dan Salurkan Bantuan Banjir Jabodetabek
Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji, pakaian, kasur, hingga perlengkapan bayi dan perempuan.
Masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dapat langsung memberikan kepada Posko Induk Gedung Kencana Kemensos di Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur, atau menghubungi call center 15000299. (TribunJakarta/Dion/Tribunnews)