Driver Ojol Tewas di Rusun
Pekan Depan Polisi Serahkan Berkas Perkara Pembunuhan Driver Ojol di Rusun Cakung
Penyidik segera menyerahkan berkas perkara pembunuhan driver ojol Rieke Andrianti (43) dengan tersangka Jemi A.B Obier (27).
Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Penyidik segera menyerahkan berkas perkara pembunuhan driver ojol Rieke Andrianti (43) dengan tersangka Jemi A.B Obier (27).
Tersangka Jemi adalah penghuni sekaligus tetangga korban di Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur.
Penyerahan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur ditargetkan pekan ini.
"Minggu-minggu ini berkasnya kita serahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur."
"Semoga enggak ada yang kurang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo, Jumat (10/1/2020).
Bila jaksa peneliti menyatakan berkas lengkap, Jemi akan segera disidangkan.
Otomatis, penahanan pemuda pengangguran ini akan dipindah ke rutan.
Tersangka dijerat pasal 340 juncto 338 KUHP.
"Ancaman hukumannya pidana mati atau penjara seumur hidup," terang Hery.
Jemi membunuh karena sakit hati kerap diejek hitam, jelek, dan dekil oleh Rieke. Korban tinggal seorang diri.
"Yang bersangkutan masuk ke dalam kamar lalu menganiaya dengan menikam korban," tuturnya.
Jasad Rieke ditemukan pada Jumat (8/11/2019) sekira pukul 20.30 WIB oleh anaknya, Usamah Nur Muhammad.
Dicaci Maki Warga
Adegan Jemi menghabisi Rieke memancing emosi warga yang menonton rekonstruksi pembunuhan.
Warga sekitar berkerumun sejak awal rekonstruksi dimulai pukul 15.22 WIB.
Mereka meradang saat Jemi memperagakan adegan kedua.
Saat itu Jemi nongkrong bersama sejumlah temannya di taman belakang Rusun Griya Tipar Cakung.
Di sana mereka menenggak minuman beralkohol.
"Enak benar hidup lo. Sudah pengangguran, mabuk," maki seorang warga dari kejauhan.
"Hidup numpang sama saudara, membunuh orang lagi," begitu makian selanjutnya.
Adegan kedua Jemi berpapasan dengan Rieke di lantai dasar Blok Kruing Indah.
Mereka tinggal satu blok.
Dalam keadaan mabuk itu, Jemi mendapati jendela belakang kamar Rieke terbuka.
Lalu muncul niat Jamie membunuh Rieke.
"Dia pengangguran pak, dulunya juga pernah pakai narkoba."
"Dihukum yang paling berat saja, hukuman mati sekalian pak," pinta warga yang enggan menyebut nama.
Jemi tinggal menumpang dengan kerabatnya di lantai 4 Blok Kruing Indah.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menuturkan niat Jemi membunuh tak dikatakan kepada teman-temannya yang ikut mabuk.
Tapi, saat itulah Jemi sudah merencanakan pembunuhan Rieke.
"Dilanjutkan dengan yang bersangkutan mengambil pisau."
"Kemudian menuju ke rumah korban," tutur Hery.
Dalam rekonstruksi 26 adegan itu Jemi hanya tertunduk saat diminta penyidik menunujukkan urutan adegan.
Berulang kali Jemi diminta penyidik agar mendongakan kepalanya untuk keperluan dokumentasi Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Timur.
"Kamu jangan nunduk melulu, yang tegap," perintah seorang polisi kepada Jemi.
Diawali Mabuk Bareng

Hery membenarkan, adegan pertama Jemi memperagakan mabuk bareng teman-temannya.
"Adegan dari awal dia minum alkohol bersama sejumlah temannya," kata Hery.
Mengenakan pakaian tahanan, celana pendek, tangan terborgol, Jemi memperagakan satu persatu adegan.
Selama ini warga Rusun Griya Tipar Cakung mengenal Jemi termasuk salah satu penghuni.
Sebelum naik ke lantai 5 tempat kamar Rieke di unit No 17, Jemi sempat digelandang ke lantai 4 tempatnya tinggal.
"Pelaku ini masuk dan keluar kamar korban lewat jendela belakang."
"Jadi di belakang kamar korban ada semacam balkon yang bisa dilewati," ujarnya.
Saat Jemi masuk, Rieke sedang tidur terlelap di unitnya.
Rieke dikenal sebagai pegawai di sebuah perusahaan travel umrah.
Ia juga nyambi sebagai driver ojol.

Tanpa basa-basi, Jemi yang sudah menyiapkan sebilah pisau dapur langsung menikam Rieke.
"Korban sempat melawan, tapi pelaku terus menusuk sampaikan akhirnya korban tewas."
"Baju yang terkena cipratan darah korban dicuci lalu dibuang," tutur Hery.
Rekonstruksi mendapat pengawalan personel kepolisian bersenjata lengkap, berlangsung dari pukul 15.22 WIB hingga pukul 16.25 WIB.
Jemi menghabisi Rieke pada Jumat (8/11/2019) dini hari.
Jasad korban baru ditemukan oleh anaknya pada pukul 20.30 WIB.
Rieke tewas dengan 11 luka tusuk di kepala sisi kiri, dan kanan, pipi kanan dan kiri, dahi, leher kanan, pundak kanan dan kiri, serta lengan kanan dan kiri.
Gunakan Jaket Gojek Korban saat Kabur
Jemi masih sempat mengenakan jaket ojol Rieke setelah membunuhnya.
Alasannya, jaket yang dikenakannya saat membunuh terkena percikan darah Rieke.
"Awalnya pelaku pakai jaket warna biru, tapi karena terkena cipratan darah korban pelaku ganti."
"Dia ambil jaket korban lalu pergi ke tempat temannya yang masih tinggal di Rusun," kata Hery.
Banyaknya luka tusuk di tubuh Rieke membuat celana Jemi terkena cipratan darah.Sebelum kabur lewat jendela belakang unit kamar Rieke, Jemi lebih dulu mencuci celananya di ember lalu dipakai kembali.
"Jaket pelaku yang terkena darah itu dimasukkan dalam tas korban lalu dia bawa."
"Celananya dia cuci biar bekas darah enggak terlihat, jadi pas kabur pelaku pakai celana basah," ujarnya.
Dalam tas milik Rieke terdapat handphonenya.
Tapi, Hery belum bisa memastikan apakah Jemi memang berniat mengambil handphone korbannya.
"Memang pelaku ini pengangguran, saat ditangkap juga pelaku enggak bawa duit."
"Kita belum tahu apa handphonenya itu diambil untuk dijual atau untuk apa, kita masih dalami," kata Hery saat itu.

Penyidik menggunakan jaket ojol dan tas Rieke sebagai barang bukti untuk menetapkan Jemi sebagai tersangka.
Baju, seprei, dan celana dalam yang terkena cipratan darah Rieke juga menjadi bukti lain.
"Kalau jaket merah yang dipakai pelaku saat ditangkap itu milik temannya, dipinjam."
"Karena habis membunuh dia kabur ke tempat temannya," lanjut Hery.