Korban Banjir Menggugat
BREAKING NEWS Korban Banjir Gugat Pemprov DKI Karena Alami Kerugian Hingga Rp 43 Miliar
Sekelompok masyarakat yang mengaku sebagai korban banjir di Jakarta menggugat Pemprov DKI Jakarta melalui mekanisme class action.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekelompok masyarakat yang mengaku sebagai korban banjir di Jakarta menggugat Pemprov DKI Jakarta melalui mekanisme class action.
Koordinator Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta Diarson Lubis mengatakan pihaknya telah menerima 700 aduan masyarakat yang mengaku dirugikan atas banjir besar yang terjadi di Jakarta di awal tahun 2020.
Namun setelah diverifikasi, jumlah tersebut menyusut menjadi 270 laporan.
"Yang masuk ke kami kira-kira ada 700 lebih laporan. Tapi dari situ yang lengkap setelah kita verifikasi datanya ada 270-an," ucapnya, Senin (13/1/2020).
Ia pun menyebut, pihaknya akan segera melayangkan gugat tersebut hari ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakput).
"Rencananya hari ini (gugatan diserahkan ke PN Jakput), setelah makan siang sekira pukul 14.00 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi.
Adapun langkah hukum ini diambil untuk meminta pertanggungjawaban Pemprov DKI terhadap para korban banjir yang mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
Tak tanggung-tanggung, para korban banjir ini pun disebut Diarson mengalami kerugian hingga Rp Rp 43 miliar.
Meski demikian, ia enggan merinci mengenai kerugian 270 pelapor tersebut.
"Rp 43 miliar (kerugian), tapi nanti saja (rincian kerugian) setelah gugatan," kata Diarson.
Melaluu gugatan ini, mereka pun meminta Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan memberikan ganti rugi kepada para korban banjir.
Seperti diketahui, hujan deras yang melanda Jakarta saat malam pergantian tahun menyebabkan banjir besar di sebagian wilayah ibu kota.
Banjir yang terjadi di awal tahun 2020 ini pun menyebabkan puluhan ribu warga Jakarta terpaksa mengungsi.
Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 9 orang tewas dalam peristiwa tersebut.