Perbaikan Jembatan Merah di Cipinang Melayu Terkendala Normalisasi Kali Sunter

Perbaikan Jembatan Merah di Jalan Haji Amsir, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar terkendala proyek normalisasi Kali Sunter

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kondisi Jembatan Merah di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Perbaikan Jembatan Merah di Jalan Haji Amsir, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar terkendala proyek normalisasi Kali Sunter yang kini terhenti.

Bila jembatan penghubung RW 03 dan RW 04 itu diperbaki sekarang, saat proyek normalisasi Kali Sunter maka jembatan dipastikan dibongkar lagi.

Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan hal ini jadi pertimbangan Dinas Bina Marga DKI Jakarta belum memperbaiki sepenuhnya jembatan.

"Kalau diperbaki sekarang lalu nanti pas normalisasi berjalan dibongkar lagi kan sama saja dua kali perbaikan, bisa dibilang buang-buang anggaran," kata Agus di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2020).

Hingga kini perbaikan untuk menjaga kondisi jembatan yang dilakukan Pemkot Jakarta Timur sebatas menambal pelat.

Perbaikan serupa dengan upaya warga memelihara jembatan yang dapat dilintasi sepeda motor dan pejalan kaki di waktu bersamaan.

"Untuk sekarang perbaikan dengan cara menambal bagian pelat yang bolong-bolong. Pengejaran las dilakukan PPSU Kelurahan Cipinang Melayu," ujarnya.

Sempat Viral Dimasukkan ke Dalam Karung, Begini Pengakuan Ibu Korban yang Anaknya Dibujuk Uang

Ester Sandina (70), satu warga RW 03 menuturkan warga dulunya kerap menggalang dana perbaikan dari pengguna jalan yang melintas.

Hasil penggalangan dana menggunakan ember di ujung jembatan atau beken disebut 'ngecrek' jadi operasional membiayai perbaikan.

"Perbaikan sebisanya saja, kalau ada pelat jembatan yang bolong-bolong dilas, ditambal. Kalau buat rangka ini termasuk kuat, karena dari baja," tutur Ester.

Sebagai informasi, normalisasi Kali Sunter di wilayah Cipinang Melayu hasil kerja sama Pemprov DKI dengan BBWSCC terhenti sekitar tahun 2014.

Terhentinya normalisasi membuat wilayah RW 03 dan RW 04 hingga kini jadi wilayah langganan banjir, sementara wilayah lainnya bebas banjir.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved