6 Fakta TKW Purwakarta Disiksa Majikan, Difitnah Curi Emas hingga Kini Diawasi Polisi Arab Saudi

Selama dua tahun bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, Neng Oyah Aipah dikabarkan kerap mengalami tindakan tak menyenangkan dari majikannya.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tangkapan Layar TribunJabar
Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Purwakarta bernama Neng Oyah Aipah warga Pasawahan disiksa majikannya di Arab Saudi dan meminta dipulangkan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PURWAKARTA - Tindak kekerasan atau penganiayaan terhadap seorang tenaga kerja wanita (TKW) dari Indonesia kembali terjadi.

Kejadian malang tersebut menimpa TKW asal Purwakarta bernama Neng Oyah Aipah (43).

Selama dua tahun bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, Neng Oyah Aipah dikabarkan kerap mengalami tindakan tak menyenangkan dari majikannya.

Kesaksian Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Ada Kartu Anggota hingga Dijanjikan Dolar US

Neng Oyah dikabarkan kerap mendapatkan perlakuan kasar dari sang majikan.

Menurut Saudara Neng Oyah Aipah, Peti Fatimah, Neng Oyah merupakan orang yang sangat rajin dan jujur dalam bekerja.

Namun entah bagaimana detail ceritanya, Neng Oyah bisa sampai mengalami penyiksaan dari majikannya.

Berikut telah TribunJakarta rangkum sederet fakta tentang TKW Purwakarta yang didiksa majikan di Arab Saudi:

Mulanya Bekerja di Salon

Sebelum menjadi asisten rumah tangga di tempat majikannya yang sekarang, Neng Oyah Aipah diketahui bekerja di sebuah salon di Arab Saudi.

Hal itu diungkapkan anak kedua Neng Oyah, Isna Nurrohmah (19).

"Bapak mengizinkan mamah ke Arab Saudi dengan catatan mamah tak boleh jadi pembantu. Akhirnya mamah kan pertama ke sana bekerja di salon. Mamah nyaman saat itu kerja di salon tapi setelah pulang ke Indonesia dan balik lagi ke sana justru diambil oleh teman majikannya dan tak bekerja di salon lagi sehingga mulai ada masalah," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Saudara Neng Oyah, Peti.

"Tapi, Neng Oyah difitnah oleh temannya sendiri mungkin cemburu atau apa itu temannya. Lalu, sama majikannya yang dulu itu Neng Oyah dipindahkan ke majikannya yang baru tanpa sepengetahuannya," ujar Peti yang juga mantan TKI, melalui pesan singkat, Selasa (14/1/2020).

Gemas Lihat Kiano Tiger Wong, Ashanty Jadi Ingin Punya Anak Lagi, Baim Wong Beri Kode: Mas Anang

Jadi TKW Karena Faktor Ekonomi

Isna Nurrohmah menjelaskan alasan ibunya berangkat ke Arab Saudi dan menjadi tenaga kerja di sana karena faktor ekonomi.

"Jadi waktu itu aku lulus SMP dan kondisi keluarga sedang krisis ekonomi untuk membiayai kami semua yang sekolah," terang Isna.

Ia menjelaskan saat itu ayahnya tidak bekerja, sedangkan anak-ananknya harus tetap sekolah.

"Kondisi bapak (Wahyudin, 46) pun saat itu gak kerja hanya ke pasar saja dan pusing menyekolahkan adik-adik, akhirnya mamah memilih pergi ke Arab Saudi," katanya kepada Tribun Jabar, Rabu (15/1/2020).

Tak hanya untuk menyekolahkan anak-anaknya, kata Isna, Neng Oyah pergi ke Arab Saudi karena keluarganya memiliki banyak utang.

Difitnah Mencuri Emas

Peti menyebut bukan Neng Oyah saja yang mendapat tindak kekerasan dari majikannya.

Hal yang sama pun dirasakan oleh sopir majikannya yang juga satu tempat kerja dengan Neng Oyah.

"Sopir majikannya juga dapat tindak kekerasan. Bahkan, si sopir itu bilang kalau majikannya akhlaqnya 'setan'," ujarnya.

Selama dua tahun ini, Neng Oyah menurut Peti mendapatkan tindak kekerasan penganiayaan sampai yang terakhir ialah difitnah mencuri emas.

"Neng Oyah sempat ditangkap polisi di sana (Arab Saudi) khusus laki-laki yang di dalamnya semua laki-laki. Tahanan itu orang-orang stres semua dan disuruh untuk memperkosa Neng Oyah biar mengaku. Tapi, tetap saja Neng Oyah tak mau mengaku karena tak merasa mencuri," ujarnya.

Masih Jomblo, Via Vallen Akui Pernah Main Aplikasi Cari Jodoh, Boy William Ngakak hingga Lakukan Ini

Gaji Dipotong

Tak hanya disiksa, gaji Neng Oyah juga dikabarkan dipotong oleh majikannya.

Saudara sepupu Neng Oyah Aipah, Aab Abdurahman mengatakan Neng Oyah sudah sekitar lima tahun bekerja di Arab Saudi, dan dua tahun terakhir bekerja di majikan yang melakukan penganiayaan ini.

"Iya, majikan Teh Oyah yang sekarang ini galak sampai-sampai gajinya dipotong dan sekarang kabarnya sedang dipanggil oleh kepolisian Arab teh Oyah," ujar Aab

Gaji bulan-bulan kemarin selama tujuh bulan yang diterima Neng Oyah, lanjut Aab, diambil oleh majikannya.

"Sekarang teh Oyah belum bisa dihubungi. Gaji Oyah dipotong tapi potongannya lumayan harusnya 1.800 real hanya dibayar 1.000 real," ujarnya.

Pihak keluarga berharap kasus Neng Oyah Aipah ini dapat secepatnya terselesaikan dan Neng Oyah bisa secepatnya kembali pulang ke Indonesia dengan selamat.

"Masa visa teh Oyah tinggal dua bulan lagi akan habis. Semoga secepatnya kasus ini beres dan teteh datang dengan selamat," katanya.

Diawasi Polisi Arab Saudi

Putri kedua Neng Oyah, Isna mengatakan sang majikan sebenarnya akan memulangkan ibunya ke Indonesia seminggu lagi.

Tetapi tiga orang teman ibunya ini malah melarikan diri dan Neng Oyah Difitnah menjadi pemicunya.

"Jadi mamah itu sekarang diawasi polisi di sana. Kalau teleponan (komunikasi) sering dan lancar-lancar saja komunikasi mah," ujarnya.

Tak Berani Lapor ke KJRI

Peti mengatakan, Neng Oyah sengaja tak bernani melaporkan kasusnya ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Hal itu disebabkan lantaran Neng Oyah takut dengan majikannya.

"Sebab kalau ketahuan Neng Oyah lapor ke konsulat, maka nasibnya pasti akan sama seperti orang Nepal dan Filipina yang dikurung di kamar tanpa diberi makan sampai meninggal orang Filipina itu karena dikurung di kamar mandi selama tiga bulan," ucap Peti.

(TribunJakarta/TribunJabar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved