Viral SDN Samudrajaya 04 Bekasi
Kondisi SDN Samudrajaya 04 Bekasi Rusak Sejak 2014, Sekolah Beberapa Kali Ajukan Perbaikan
Bangunan SDN Samudrajaya 04 Bekasi di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, rusak dari atap hingga lantai. Ini sudah terjadi lama.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TARUMAJAYA - Bangunan SDN Samudrajaya 04 Bekasi di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, rusak dari atap hingga lantai.
Kondisi ini diketahui sudah terjadi sejak 2014 silam dan belum ada perbaikan besar-besaran.
Guru SDN Samudrajaya 04, Sayyidina Ali, mengatakan, perbaikan sempat dilakukan ketika pihaknya mendapat bantuan corporate social responsibility (CSR) dari Pertamina.
"Kalau bantuan kita waktu itu mengajukan dari CSR Pertamina, cuman di rehab ringan sampai sekarang belum ada sejak itu," kata Ali saat dijumpai di sekolah, Senin, (20/1/2020).
"Kalau kondisi hancur seperti ini sudah sekitar dari 2014, untuk atapnya seperti yang bisa dilihat kalau penyangganya ini bukan besi ini sudah hancur," tambahnya.

• Bocoran One Piece Chapter 968, Apa Maksud Kata Roger Terlalu Cepat Temukan One Piece?
Menurut dia, sejak 2014 pihaknya telah melakukan pengajuan untuk perbaikan besar-besaran bangunan sekolah.
Tapi, pemerintah setempat belum juga merealisasi pembangunan tanpa alasan yang jelas.
"Kalau dari pemerintah daerah belum ada seperti yang bisa dilihat, ini kita hanya mengecat saja supaya kelihatan bagus, karena kondisinya batu-batu sudah mulai hancur," ujarnya.
"Dulu pernah sudah diukur oleh pemborongnya, mereka juga sudah datang segala macam, enggak tahu kenapa hilang, pokoknya sekolah ini sudah pernah dapat bantuan udah diukur tapi ilang nggak tahu ke mana," ujarnya.
• Persib Bandung Nihil, Persija Jakarta Sumbang 3 Pemain Muda untuk Timnas U-19
Pantauan TribunJakarta.com, kerusakan paling mencolok ada pada atap yang hampir seluruh ruang kelas mengalami bocor serta langit-langit plafon bolong.
Kemudian, kerusakan juga terlihat pada jendela dan daun pintu yang hampir seluruhnya tak memiliki kunci.
Ditambah dengan dinding dan lantai tiap ruangan yang terlihat gompal dan pecah, beberapa bahkan sampai terlihat lapisan tanah akibat ubin yang mengelupas.
Kondisi ini tentu menggangu konsentrasi siswa saat proses belajar mengajar.
Terlebih ketika hujan angin, siswa terpaksa dipulangkan atau pindah kelas agar terhindar dari bahaya runtuh.
"Hampir semuanya bocor, jadi kalau hujan sudah turun kita langsung memulangkan anak-anak," terangnya.