Perayaan Imlek di Jabodetabek
Rayakan Tahun Baru Imlek, Warga Etnis Tionghoa Khusyuk Beribadah di Wihara Amurva Bhumi Jatinegara
Wihara Amurva Bhumi di Jalan Pasar Lama Bali Mester, Jatinegara Jakarta Timur dipadati warga etnis Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek.
Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Wihara Amurva Bhumi di Jalan Pasar Lama, Kelurahan Bali Mester, Jatinegara Jakarta Timur dipadati warga etnis Tionghoa yang hendak merayakan Tahun Baru Imlek 2569.
Sejak Jumat (24/1/2020) tengah malam mereka datang bersembahyang dan memanjatkan doa berharap segala kebaikan di tahun Shio Tikus ini.
Satu jemaat Liong Kim Ling mengatakan warga tetap khusyuk beribadah meski Wihara Amurva Bhumi berada di kawasan Pasar Mester Jatinegara.
"Beda dengan kawasan Glodok yang pecinanan, kalau di sini kita berbaur dengan warga lainnya. Dengan warga dan pedagang," kata Kim di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2020).
Meski tak mengetahui pasti sejak kapan wihara Amurva Bhumi berdiri karena catatan sejarah rusak terdampak bencana.
Kim memastikan Vihara sudah berdiri jauh sebelum Pasar Mester dibangun dan banyak warga bermukim di Jatinegara.
"Tapi dari dulu sampai sekarang enggak pernah ada masalah, kita semua berbaur dengan warga lain dan pedagang. Mau keturunan Jawa, Sumatera, semua sama, membaur," ujarnya.
Setiap harinya Wihara Amurva Bhumi pun dibuka melayani umat Buddha dari berbagai wilayah yang hendak beribadah.
Meski diapit kios-kios, sedari warung makan, perabot rumah tangga, perkakas, hingga tukang jahit lazimnya pasar tradisional.
Setiap harinya selalu ada umat Buddha yang datang beribadah ke Wihara Amurva Bhumi dan tak terganggu dengan aktivitas pasar.
"Biasanya kalau yang datang pagi itu pedagang yang mau berdoa dulu sebelum buka kiosnya. Kalau ibadah rutin dalam satu bulan ada dua kali," tuturnya.
Kebenaran ucapan Kim tampak jelas sedari wartawan TribunJakarta.com memasuki Jalan Pasar Lama tempat Wihara Amurva Bhumi berada.
Akses jalan yang hanya muat dilalui satu mobil dan keberadaan kios dagang di sepanjang jalan tak menyurutkan niat warga beribadah.